Istri Yang Tak Dianggap
apa i
kita bertemu k
lagi. Siapa lagi kalau bukan Hans? Orang yang te
pandangannya kepada sang putri kecilnya. Tentu ia merasa khawatir ji
sang penelepon pun kembali berkata, ["Tidak usah menjauh dari
ot mata menatap ke sembarang arah, bahkan ia menggigit jaru
lku!?" cetusnya dengan tetap be
rkikik mendengar pertangaan Shel
dapat semua informasi tentangmu, begitu pula dengan keluargamu,"] jelas H
leponnya!" titah Shella yang mul
ta di depan pintu, tolong berikan pad
eh, kenapa pula ia harus menerima pemberian da
elupakannya dan aku akan
..
hiri pembicaraan yang berhasil membuat debaran jantungnya berde
kasarnya sembari meletakka
r dengan Hans yang telah b
berhasil memecah keheningan,
m, seakan-akan merasa cemas dengan g
emosional Shella, waktu bermain yang sangat menyenangkan itu harus t
un dengan kening mengerutpun akhirnya menyadari
menyinggingkan senyumannya
, Nak," sahut Shel
rshetta kembali, tampak sekali bahwa gadis itu merasa pe
--itu hanya tema
sal telah membohongi Arshetta, pun harus me
jawaban yang dipaparkan oleh ibunya dan
ans rupanya masih terngiang-ngiang dalam benak wanita beranak satu t
ah kubilang jangan pernah muncul
itu, Dion bersama Arshetta tampak asyik menonton
ah sebagai alas kepalanya. Begitupun dengan Dion, tangan lelak
iak Shella secara tiba-tiba
as piring, serta beberapa buah sosis goreng yang merupakan camilan favorit Arshetta. Ta
ang ayah kemudian menyambut kedatanga
kok lama sekali bikinnya sih?" ujar Arshet
njelaskannya kepada puteri kecilnya, "Sabar, Nak. Mama
tampak mulai meraih sosis
a, Sayang. Kalau buru-buru nanti makanannya gak ma
tak berniat menjawab pertanyaan Shella, bahkan gadis itu
n bisa dibilang suatu kegiatan yang wajib dilakukan oleh
Dion terlihat berbeda seakan-akan
un lelaki itu cepat-cepat menggelengkan kepalanya dan mengu
angat yang saat ini terjalin, terlebih Arshett
lam renang, menikmati udara malam yang terasa sejuk, ditemani secangkir wine yang entah s
dengan tatapan mata mengarah ke atas langit malam yang
lama, harusnya aku sudah terbiasa. Tetapi kenapa ma
sakan hal itu, ia jemudian menurunkan panda
ak," ucapnya kembali tersenyum sinis, "Jika saja kamu mau membuka pikiranmu d
alut. Bahkan bayang-bayang sang wanita yang ter
wanita yang sedari dulu telah berhasil membuatny
ngka bahwa wanita te
dengan kasar, ia merasa begitu kesa
segera bangkit dari duduknya, lalu berjalan
nyusuri lorong dan meniti anak tangga l
a dan membuka salah satu laci kecil
ampang dengan jelas menghiasi
a satupun cara yang bisa membuatmu berpaling padaku ... aku terpak