Sang Anak Konglomerat
bergidik ngeri mendengar pe
egitu dingin, seolah dia bukan manusia tapi
bertahan menghadap
ng sekali menyakiti hati ibu, karena dia sering mabuk-mabukan dan juga malas be
ad akan bangkit, supaya pereko
daku, pekerjaan ini, merawat seorang anak ko
at rumah sakit, Tentu saja aku menerima tawaran ini karena memang aku sedang membutuhkan uang, untuk membantu pe
luarga ini, membuka tas besarku dan menata beberapa p
kl
luar, Aku menoleh ke arah pintu, Bi Mar
ntuk Den William, juga memberikan makanan untuknya!" kata Bi Marni sambil duduk di
ah-mudahan saja semuanya bisa berjalan lancar, hanya memberik
n, membantunya mandi, terapi, dan juga melayani kepe
nasaran, kemudian aku bering
ayaninya, sudah beberapa orang perawat yang mengundurkan diri karena tidak tahan, d
nkah dia itu hanya seorang laki-laki lumpuh yang tidak berdaya? Ap
u Mengamuk, dia bisa melakukan apapun, bahkan dia bisa melukai orang lain karena per
rannya mahal bahkan Dia meyakinkan aku Apakah aku benar-benar siap untuk bekerja di rumah ini, aku tidak pernah berpikir sekejam
mpuh dan tak berdaya sehingga dia tidak bisa menerima kenyataan? atau ada hal yang lain?" Tan
yebabkan dia cacat, apalagi istri yang sangat dicintainya, yang pada saat itu sedang mengandung buah hati mereka, meninggal dalam kecelakaa
Den William itu bisa bangkit ya Bi, Dia tidak terus-menerus tinggal da
*
gegas keluar dari kamarku dengan pakaianku yang
u gelas air putih, satu gelas jus Mangga, beberapa kapsul yang dile
inum obatnya dan memakan cemilannya, kalau ada apa-apa panggil saja B
bil berjalan membawa nampan it
ku mendorong pintu kamar itu dengan siku tanganku, lalu aku masuk ke da
elakangiku, sepertinya dia memang sudah tahu kalau aku aka
an cemilan untuk Den William, Apakah bisa saya bant
ursi rodanya dan kini menghadap ke arahku, tatapan
dak butuh Kehadiranmu di sin
merawat Den William, saya harus memastikan
dak suka ada orang lain yang mengusik hidupku, sekarang kau keluar atau ak
i, tapi aku mengurungkan niatku karena ini baru hari pertama aku be
n William sudah meminum obatnya!" kataku
ikan padaku!" ucap Den William sambil menunjuk ke a
yata Den William mau meminum obatnya dan
ati Den William, aku menyodorkan nampan besar itu di hadapannya supaya dia bisa menga
il segelas jus dari atas nampan besar itu, dan dalam waktu s
ng dia lemparkan, sementara gelasnya sudah pecah karena jatuh, aku berus
au tak akan betah untuk mengurusiku di rumah ini!" s
hidup aku belum pernah diperlakukan seperti ini oleh orang lain, bahkan Abangku yang terkenal kasar dan suka mabuk-mabukan tidak pern
ambu