icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sang Anak Konglomerat

Bab 4 Berani

Jumlah Kata:1129    |    Dirilis Pada: 19/02/2024

ya melempar dan mengamuk!" umpatku kesal k

hut Bi Marni sambil mengusap lembut bahu

bisa menahan diriku untuk tidak menangis, tapi tidak untuk malam ini,

akan saja kalau Suster sudah tidak tahan lagi untuk bekerja di sini, dan tidak sanggup me

kalau aku harus mengundurkan diri saat ini juga, aku tidak dapat apa-apa, karena ak

iba-tiba muncul di otakku, Abangku yang mudah sekali terpengaruh dengan lingkungan sekitar, Padahal aku tahu betul

aha untuk melemparku, berusaha untuk menyerangku, tapi aku tidak sampai mati ka

u seperti itu setiap harinya Sus, tidak ada orang yang bisa mengubah s

terlanjur masuk rumah ini, Lalu kenapa aku harus mundur?

ahat saja di kamar, besok kita lanjutkan lagi pekerjaan kita!" kata Bi Marni sambil berjalan melewati ruangan besar yang sudah te

dia sudah makan atau belum, si

kasihan sekali pada wanita paruh baya itu, hanya dia yang bisa dan berani masuk untuk membersihkan kamar Den W

memang aku segera beristirahat dan tidur untuk menenangkan pikira

*

ku ketika terdengar suara alarm yang sengaja aku

mar ini, hawa dingin masuk menyeruak membelai kuli

mandi ada di dalam kamar ini, aku langsung mandi dan berpa

uk dengan pekerjaannya masing-masing ada yang menyiram tanaman, membersihkan kolam renang, membe

gaja berjalan mengelilingi rumah ini untuk lebih mengenal seluk-beluk ya

a sudah Memiliki segalanya di rumah ini, Putra tunggal seorang konglomerat kaya, namun

a masih tidur, mereka kan orang kaya Terserah mau bangun

dah rapi!" sapa ses

g keranjang cucian, Sepertinya dia mau ke laundry, sesua

g sedari tadi mencari-cari Bi Marni, karena Bi Marni inilah

an sarapan pagi, Coba saja ke sana!"Jawab Mbak Sri yang kemu

ng makan, benar saja, Bi Marni nampak sedang m

pagi ini ada yang bisa dilaku

ah itu membantu Den William untuk mandi!" jawab Bi M

memandikannya kan Bi?" tanyaku yang me

Den William akan bisa mandi sendiri di kamar mandi, setelah itu dia akan berusaha memakai pakaiannya sendiri karena yang lumpuh itu kan hanya kakinya, tapi

ah aku bisa mengantarkan sarap

ini, karena sejak dulu dia sudah kebiasaan bangun pagi, apa

tu Narumi, nama yang cantik, secantik orangnya ketika aku m

angkah menuju ke kamar Den William kembali, berusaha untuk tidak m

memang laki-laki itu sudah bangun dari tidurnya, sambil menarik nafas dan m

ursi rodanya membelakangiku, sepertinya laki-laki

k Den William, juga menyiapkan pakaian dan handuk untuk Den Willia

emudian langsung meletakkan sarapan

liam dengan membuka lemari pakaian yang ada di kamar itu

pun, dia hanya diam saja, seolah mem

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka