Sang Anak Konglomerat
ang sangat besar dan mewah, setelah sebelumnya seorang securi
ungkin luasnya 10 kali lipat dari rumahku, tidak, lebih dari 10 kali lipat,
g katanya lumpuh dan mengalami depresi berat, setelah mengalami sebuah kecelakaan tragis, di m
i rumah ini, pakaiannya terlihat rapi meskipun Dia seorang pelayan, penghuni rumah i
besar sudah menunggu di dalam!" Sapa pelayan itu
Kemudian aku pun melangkah mengikuti wa
antulan wajahku di lantai rumah itu, dan anehnya, wanita tadi tidak membuka alas kakinya, padahal biasanya kalau masuk rumah selalu membuka alas kak
u itu terlihat sangat mahal dan artistik, bahkan lampu hiasnya pun sangat besar seperti kristal yang pantulan c
yan wanita tadi dengan penuh rasa hormat kepada lak
aki-laki paruh baya itu yang adalah Tuan Bagus Sudrajat, nama yang aku ketah
terbaik di rumah sakit Bunda!" ucap wanita par
erja di sini, saya akan melaksanakan tugas saya dengan s
t yang mengundurkan diri karena tidak tahan mengurus Putraku yang sedang sakit
ucapku lagi, dalam hati aku penasaran juga, memangnya segarang apa sih Putra
kasus mengundurkan diri karena kekerasan atau apapun itu, bahkan aku juga per
raku itu lumpuh, tidak bisa berjalan dan dia masih rutin minum obat, dia depresi atas kecelakaan yang me
an dan Nyonya, semoga beliau lekas sembuh!" ucapku y
kamarmu, dan segala tugasmu akan dijelaskan oleh Bi Marni, karena dia yang lebih paham mengenai kebut
a!" jawabk
ni datang tergopoh-gopoh, ternyata begitu cara memanggil Bi Marni, dengan tepuka
at sebentar, setelah itu beritahukan dia tugas-tugas apa yang har
Bi Marni menundukkan kepalanya, kemudian dia berjalan menuju ke belakang,
amar yang terletak tidak jauh dari ruang dapur, ada juga beberapa kam
sar di antara kamar-kamar pelayan yang lain, silakan ber
lemari dari kayu jati, ada juga televisi besar yang menempel pada dinding kamar itu, tidak cocok sih kal
Marni nampak sedang mengeluarkan selimut baru dari
u biasanya yang mengontrol kerja para pelayan, ada juga beberapa pelayan yan
anggut-manggut
aaa
benda pecah belah yang j
jut, begitu juga
pun segera keluar dari kamar dan
dang berdiri bersama dengan seorang laki-laki muda yang duduk di kursi roda, di
n untuk mengurusku, aku tidak sudi diurus oleh siapapun!"
Papa sudah lelah melihat tingkahmu yang Bahkan tidak
Muda William menoleh ke arahku, matanya melotot menatap sangat tajam, aku begitu nge
3 hari, kamu akan tahu bagaimana rasanya neraka di ruma
i mengalir, entah mengapa bulu Kuduk ku ju
ambu