icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
SCHOOL DIARY

SCHOOL DIARY

Penulis: Naokiel
icon

Bab 1 01. Awalan yang sakit

Jumlah Kata:1222    |    Dirilis Pada: 02/02/2024

19 Dese

ang yang disukainya. Ia mengoleskan bedak bayi yang rutin digunakan sebelum pergi ke sekolah. Ia punya firasat baik dengan ha

akan berjalan dengan lancar. Termasuk pernyat

ada di atas ranjang empuknya. Ia mendapati ibunya yang sedang mengamati ponsel. Ia mencebikan bibirnya sebal.

at sekarang,

. Kana yang melihat itu pun menjadi sangat jengkel. Sejak ibunya mengenal seorang pria lewat sosial me

aan hatinya di depan gerbang. Ia melirik arlojinya yang sudah menunjukan pukul 06.20 WIB. Ia mengambil ponselnya, lalu menghubungi pu

pujaan hatinya itu mungkin belum bangun dari mimpi indahnya. Pasti pujaan hatinya itu sedang memimpikannya sampai telat bangun. T

~

Kana menghela

. Tak ada lagi senyum seperti beberapa menit yang lalu. Saat

sekilas, waktu terasa sangat membencinya. Ia melihat waktu sudah menunjukan pukul 06.45 WIB. Ia memejamkan kedua mata

a pada sopir yang

eh ke arah Kana

2.000 rupiah kepada sopir tersebut. Tanpa berlama-lama, ia segera keluar

kurang!" teriak

terus berlari tanpa henti, ia akan tiba di sekolah pukul 06.55 WIB. Tapi kalau dia berhenti sebe

matanya. Ia tersenyum lebar saat melihat gerbang itu masih terbuka lebar. Ia berhasil masuk ke lingkungan sek

nya dengan bau badan yang menyengat. Akhirnya ia pun mengurungkan niatnya. Ia akan men

egitu populer. Hanya saja namanya selalu menjadi pusat perhat

bad

ari saja, seperti dunia ini akan berakhir. Kana tak mungkin tidak menda

AAAA

erlari ke arahnya dengan penggaris kayu besar. Ia

empuan berwajah imut ya

lanya. "Nunggu Kak Edo

dong," ujar Kana pad

ck tissu yang selalu ia bawa kemana pun. Kana tahu kalau sahabatnya itu pasti me

hari ini?"

kali. Ia menatap Mirna dengan

an. "Bukan nya lo

pak masih mempertimbangkanny

t kepalanya menoleh pada seorang cewek cantik yang duduk du

i tak ada yang urusan dengan cewek itu. Selain karena m

napa?" t

jadi saingan lo!" uja

kan kedua mat

ekat. "Tadi pagi Yuni di antar Kak Ed

~

gam, ia sedikit merasa percaya diri untuk menyatakan cintanya. Ia menolehkan ke kanan dan kiri

, tanpa merasa bersalah memberikan senyum yang begitu manis padanya

, Na?" T

ya. Ia tak langsung memberikan benda itu pada Edo, ia memilih untuk menyembunyikannya di

lalu lama. Gue ada latihan b

nyikan di balik punggungnya. Ternyata ia menyembunyikan sebuah amplop mungil berwarna merah muda dengan

h sampai di rumah," ujar K

Edo. Ia pun mau tak mau memutar tubuhnya kembali. Ia menatap cowok yang mengulur

na ...,"

bibir bawahnya.

. Hal itu membuat kedua matanya mulai terasa perih. Ia berusaha se

ata Kana. "Gue suda

eb

ampai ia tak bisa bernafas. Ia memejamkan matanya, membiarkan air mata yang terbendun

nya menghilang di persimpangan koridor. Setelah pergi cukup jauh, Kana menghentikan

iss bad luck," ujar K

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka