SCHOOL DIARY
lak Kana?" tanya Edo
edang mengerjakan tugas kelompok di rumah Edo pun mau tak mau mendengarkannya. Namun ketiga temannya sama seka
a cewek biasa yang selalu sial.
bernama Kevin menatap E
. "Gue cuma mau dia
han Edo. Ia segera bangkit dan menghampiri Edo dengan sebuah buku di tangannya.
ng," ujar tem
ng panik. "Loh Lang? Kok udah mau pulang aja?
g berserakan di rumah Edo. Gilang sama sekali tak merespon ucapan Edo. Saat hendak pergi
buru-buru gin
e mau jemput Mirna. Dia ada
nkan kedua alisnya. "Makin lengket aja yang ud
n tas ransel di punggungnya. Setelah itu ia me
ng akhir-akhir ini menjadi lebih sibuk dengan kekasihnya. Bahkan mereka sudah tidak bisa berkumpu
ng sama Mirna backs
itu juga dengan Faiz yang baru s
nnya dan berbisik. "Dia gak ma
"Harusnya dia sudah tau
ucapan Edo. "Harusnya sebelum terima Gilang,
an sama idol seko
la Faiz. "Bahasa
p Kevin seolah meminta pertolongan. Sedangkan Kevin hanya mengedi
~
pulang. Tapi ia harus kembali ke sekolah karena buku pelajarannya tertinggal di bawah meja. Berkat kecerobohannya
a meminta Kana untuk menunggunya sampai selesai mengikuti ekstra
nuhnya tenggelam. Kana duduk di kursi panjang yang ada di pinggir lapangan. Ia terus mengamati M
ma Mirna,"
kembali terangkat saat sebuah lengan memegang bahunya. Kana mendapati seorang laki-
?" tanya laki-
di dalam lemari ingatannya. Lalu setelah cukup lama berpikir, akhirnya Kana dapat mengingatnya. Kana sangat terkejut, l
eju!" ujar Kana de
. "Gue kira lo lupa sama gue.
apa yang gue ucapin pas ngasih ma
n kepalanya. Bersamaan dengan itu, laki-laki di sampingnya itu juga menoleh ke arahnya membuat pandang
lang," ujar
e cuma ngasih tau aja. Soalnya lo bahkan ga tany
" tanya Gilang sambil tersenyum lebar hin
asang mata yang juga menatapnya. Gilang juga nampa
kak kok
at mendengar suara Mirna. Gilang berdeh
sekarang. Udah selesai 'kan?"
na mengangguk pelan. Kana memperhatikan keduanya dengan bingung. Seperti
di luar gerbang
dian Mirna berlari mengambil tasnya yang masih berada di tengah lap
k Gilang hari ini. Gue gak tau k
an kepalanya. "
siapa ya. Gue backstreet sama dia," sela Mir
na terus mengamati Mirna yang sudah tiba di luar gerbang.
mengalihkan tatapannya ke sembarang arah. Setelah itu Kana dapat mendengar deru motor y
g lo harapkan sih?" tanya
tainya itu menyusuri jalan yang sudah di terangi dengan lampu di sisi jalan. Ia menengadahkan kepalanya, menatap langit yang sudah ge
opuler, hidupnya begitu beruntung," gum
hidup dia sama hidup lo yang selalu dipenuhi kesialan
tu ... tercipta buat hidup sen
ambu