KUBALAS KAU DENGAN ELEGAN
depan pintu agar suara yang ada di dalam sana jelas terdengar, hingga pendengarnya itu menangkap suara-suara aneh yang berasal
apa yang terjadi dalam sana dengan hanya mendengar suara rintihan serta er
lagi! Aku sudah tidak
at cepat aku juga s
pal erat dengan emosi dan amarah yang mengguncang, karena suara pria yang ada dalam sana sangat ia ketahui hingga
mbuat amarah dan emosi Sahira pun memuncak seketika dan tanpa aba-aba meraih kursi meja riasnya, kemudian melemparnya ke atas ranjang hingga hampir men
ira!
yalang dan penuh amarah, Ia pun segera menarik tubuhnya dari atas tu
B****** tidak tahu diri, kalian b
enuju tempat tidur dan dengan cepat meraih kepala wanita itu dan
Sahira! lepask
amiku, padahal kamu adalah sahabatku sendiri!!! dasar kamu yang wanita
ar kedua pipi wanita yang merupakan sahabatnya itu dan kini telah be
eperti yang kau duga! Aku
g masih kalap memukuli wanita yang merupakan selingk
ak plak
ementara wanita yang tak memakai pakaian itu sudah terlihat ke
Amelia, tenanglah mari kita berbi
ya, kalau ia tidak melakukan itu maka istrinya tersebut pasti
ga? Apa kurang ku selama ini?
p kosong ke arah depan sementara Indra kini membantu Amelia un
ak apa-ap
ebas akibat tamparan bertubi-tubi dari sahabatnya, namun ekor matanya masih melirik
orang tuamu Indra, mereka harus tahu semua ini, aku sudah memutuskan u
a terbelalak seraya menggeleng deng
tidak ingin mengakhiri rumah tangga kita ini, semua yang terjadi antara aku
dak memegang lengan Sahira, namun
kan waktu untuk menerima semua ini, A
kamar lainnya, air matanya jatuh berderai bak air sungai yang mengalir, apa yang baru saja
ya, begitu juga dengan kakak laki-laki Indra, Sahira sempat melirik pria berwajah dingin itu yang selama ini berprofesi sebagai
a kamu memanggil k
selama ini memang tak disukainya itu, ia
mengenai rumah tanggaku dengan mas Indra,
dak ingin berbelit-belit dalam mengambi
nakku? Bukankah dulu kamu yang ngotot mengejarnya dan ingin men
ke arah menantunya, sementara suaminy
perselingkuhan di belakangku! Aku tidak menerima i
ai kapanpun aku tidak ak
lia dari arah dalam Karena wanita itu masih kesakit
Dasar m
t memelas yang dibuat-buat, wanita itu kini duduk di sebuah kursi single d
dengan Indra? Itu yang telah membuat ka
bu mertuanya, perkataan wanita paruh baya itu seakan menyi
tahu hubungan me
palanya dengan tatapan lekat yang men
yang menikahkan mereka berdua saa
rrr
.