Cinta Muara Luka
alasanku u
n sakitnya
in Az
ipenuhi dengan berbagai jenis anggrek, membuat siapa pun betah berlama-lama di sana. Ditambah ada sebuah gazebo di
berusaha mengikhlaskan kepergian sang ibu dan terlihat lebih tenang. Aktivitas kesehariannya pun sudah ia jal
ukupnya. Matanya menelisik deretan bunga anggrek yang menempel di dinding. Ada sekitar 20 lebih jenis anggrek di taman itu. Hasil koleksi sang ibu yang merupakan pecinta
mah tangga yang biasa dipanggil Mbok Sum datang
cemas dari jarak yang cukup j
nasaran karena tak cukup jelas
ya Bapak masuk rumah sakit," ucap
g melihat anak majikannya panik segera menyusul di belakang. Yasmin menjeadi sangat cerobo saat mendengar hal buruk yang menimpa satu-satunya anggota kelua
Ada ketakutan yang tiba-tiba menghampiri saat berdiri di hadapan gedung yang penuh banyak orang sakit. Di sana, dulu
mata yang ia tahan akhirnya lolos membasahi pipi merah tanpa make up yang belakangan tampak lebih tirus. Dikua
onal itu, seperti sebuah de javu yang datang pada mimpi panjangnya. Namun sayang itu bukan de
engabari kondisi Bayu berdiri di samping ranjang pasien. Ia menatap dengan tatapan rindu juga cemas laki-laki yang kini terbaring dengan mata terpejam. Rambutnya mul
. Ia takut jika akan membangunkannya. Pandangan mata dari bola mata yang bu
t. Beliau ingin menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin karena ingin pulang dan menema
i saat CEO perusahaan transportasi itu berpamitan. Sejujurnya ia takut jika harus berjauhan dari sang ayah meski di rumah ada bebera
rapi dan lengkap dengan jasnya duduk d
tanya Yasmin sambil dud
nungguin Bapak." Ia tersenyum ca
tirahat di rumah. Sa
-laki itu tetap keras
on Mas." Yasmin menarik Boby untuk segera bangkit da
jaga di sini." Boby menahan p
ya apa Mas Boby sih anak Pak Bayu?" t
in," jawab
ana." Yasmin menutup pintu dan m
isi ia bersyukur karena dapat mengistirahatkan tubuh yang lelah. Meski Yasmin sering bersi
alah keras kepala. Protektif banget jadi asisten kayak sama pacar, eh." Yasmin menutup mulut
laki-laki yang sejak
dengar suara ayahnya tersebut. Dihampiri
idur?" tanya Yasmin melihat
." Bayu tersenyum dan mengusap rambut anak peremp
Boby pulang. Kasihan kan dia di sini nunggui
Netranya menatap lekat gadis yang membiarkan rambut hitamnya
ngis?" tanya Bay
isa menyembunyikan tangisnya tapi mata sembab dan hidu
gak mau lihat Yasmin nangis, Ayah jangan sakit," jawab Yasmin ga
r-benar yakin jika gadis yang sedang merajuk di ujung sofa sana adalah anak
sakit lagi. Peluk dulu
wajahnya di dada bidang ayahnya. Rasa tenang menjalar ke seluruh tubuh. Ia rin