Aku Bukan Perawan
encoba menerapkan kata-kata itu dan menyimpan dalam relung hatinya yang terdalam. Dia memang harus t
u saja akan menyetop sebuah angkot ketika sepasang matanya tiba-tiba saja me
ang pernah menguasai perasaan dan menghuni hatinya itu. Dan Shinta bermaksud menghampiri Predi yang diperkirakan tidak melihatnya, kal
alu-talu begitu mengenali siapa gadis itu. Yah, dia memang Putri gadis yang
tar ya. Aku en
n Putri yang kemudian masuk kedalam mini market.
a pun segera menghampiri mobil mer
berada di dekat pintu mobilnya
egera menoleh. Alangkah terkejutnya ia b
ra hampir tak terdengar. Dil
Ka
a tanpa basa-basi lagi. Ia berpikir, lebih baik berterus terang ke
tan bingung dan tak t
yang ada di kepala cowok itu. Laporan-laporan yang diterima Shinta dari teman-temannya serta apa yang dipergokinya kali i
rimanya dengan hati lapang. Aku sadar dengan keberadaanku sekarang, Pred. Aku memang bukan gadis yang pantas untukmu. Tapi... Sungguh aku kecewa dengan sikapmu yang tak ber
Shinta. Dalam hatinya yang paling dalam, ia pun mengakui, kalau apa yang dikatakan Shinta tadi adalah benar. Secara tak
eman benar, kamu mulai berpaling dengan yang lain. Tapi... Aku tidak menyalahknmu sepenuhnya, Pred. Kamu memang berhak melakukan apapun ya
Namun bersamaan dengan itu, ia pun segera membalikan tubuhnya d
hatinya. Namun begitu, Shinta juga merasa ada yang tiba- ltiba hilang dari relung ha
ang pernh menguasai perasaan dan menghuni relung hatinya
inggalkan Predi Futri pun keluar dari dalam mini market d
nyum sinis saat pandangannya yang lurus bertemu denga
rimu, Pred?" Tanyanya ketika sud
ahu sambil tangannya segera meng
rasnya yang seketika mengeruh memperlihatkan betapa bencinya ia pada Sint
edi kemudian, merasa tak enak Shinta
mahnya juga jelek banget, itu kan namanya orang miskin. Lagian
dak emosi, Shinta toh pernah menjadi kekasihnya. Tidak enak juga bila m
sangat membenci Shinta. Terutama sejak ia memilih
dalam hati gadis itu bersorak senang bisa melihat penderitaan dan kepahitan hidup
nya ia yang telah menyia-nyiakan dan meninggalkan gadis itu begitu saja. Padahal, Shinta gadis yang begitu baik. Selama ini Shinta selalu menjaga cinta
Tapi, siapa yang sangka ternyata Shinta tak menginginkan itu. Gadis itu lebih suka kalau ia secara gentleman mengatakan semuanya, sehingga malah akan lebih
erasa kelu setiap kali keinginannya timbul untuk menemui Shinta dan membicarakan semuanya ? Sehingga keinginan-keinginan itu akhir