Aku Bukan Perawan
patkan lelaki lain yang l
mau kuajak langsumg menemui bosku di kantor? Siap- siap y
a pun
patkan lelaki lain yang l
mau kuajak langsumg menemui bosku di kantor? Siap- siap y
kan sahabatnya. Keduanya pun segera
r, tanpa bantuan susi semuanya tidak akan berjalan semudah itu. Untuk itu, ia perlu berterima kasih
al betah terus dan tidak pindah-pindah lagi ke tempat lain. Soalnya, ada kamu ka
dirian dan kesepian begini. Hidupmu kan sudah mapan, usia pun sud
ta sambil
enyum mendenga
emudian. " Tapi, brlum ada seorang co
kamu cari? Jangan terlalu memi
yang penting dia mencintaiku setulus hati, punya perhatian dalam dan menerim
odoh datang juga. Aplagi kamu punya banyak kelebihan yang menonjol. Sudah cantik, pandai, baik hati
ndengar pujian itu. Tidak ada ke
u nanti, padahal kamunkan belum tahu siapa ak
kan pertolongan. Aku sendiri merasa sangat beruntung bisa bertemu denganmu lagi. Secara tidak langsung kamu telah mengangkatku dari penderitaan yang dalam. Kamunsudah mengajakku tinggal disini, bahkan
gi kita kan sudah kenal cukup lama. Bagaimana perasaanmu
aku merasa damai dan tenang.
sa lalumu yang yang pahit itu. Yang namanya manusia, tidak adil k
adil memang kalau ia terus membiarkan dirinya larut dalam kenangan pahit. Hari esok
lu yang tak kalah getirnya. Tapi, aku sudah mengubur masa lalunitu dalam-dalam dan tak akan pernah mengungkit-ungk
uh ia tak menyangka, kalau dibalik keberhasiln gadis cantik berlesung pipit
padaku?" Cetusnya kembali, lirih. Tapi Susi mengelengkan
lakang padahal jalan kita justru maju ke depan. Dan kurasa. Aku tidak akan menjadi seperti ini kalau
rjadi dan menimpanya. Shinta tahu, Susi punya hak penuh untuk menyimpan kisahnya sendiri. Apalagi ia
n seperti kamu Sus," katany
u, bahwa kamu bisa maju dan tak lagi membuka-buka l
kalau boleh kutahu," bagaimana caranya agar kita tidak
diri dan tidak membiarkan waktumu berlalu dengan sia-sia, lambat laun kamu pasti bisa melupakkannya. Percaya deh. Aku sendiri pernah melakuk
tuk bekerja dan bekerja bahkan, Shinta juga tahu kalau Susi memegang dua pekerjaan dalam sehari. Pantes saja kalau dia sering pulang larut malam. Tapi, semua itu bukan tidak ada hasilnya. Rumah yang ditinggalinya sekarang serta sebuah
a yang kamu katakan tadi
ua pekerjaan yang tetap yang selain bisa menambah pnghasilan, juga bisa kita lupa pada penderit
ja dua pekerjaan itu berat lho. K
tnya. Keduanya pun segera beris
r, tanpa bantuan susi semuanya tidak akan berjalan semudah itu. Untuk itu, ia perlu berterima kasih
al betah terus dan tidak pindah-pindah lagi ke tempat lain. Soalnya, ada kamu ka
dirian dan kesepian begini. Hidupmu kan sudah mapan, usia pun sud
ta sambil
enyum mendenga
emudian. " Tapi, brlum ada seorang co
kamu cari? Jangan terlalu memi
yang penting dia mencintaiku setulus hati, punya perhatian dalam dan menerim
odoh datang juga. Aplagi kamu punya banyak kelebihan yang menonjol. Sudah cantik, pandai, baik hati
ndengar pujian itu. Tidak ada ke
ku nanti, padahal kamu kan belum tahu siapa
kan pertolongan. Aku sendiri merasa sangat beruntung bisa bertemu denganmu lagi. Secara tidak langsung kamu telah mengangkatku dari penderitaan yang dalam. Kamunsudah mengajakku tinggal disini, bahkan
gi kita kan sudah kenal cukup lama. Bagaimana perasaanmu
aku merasa damai dan tenang.
sa lalumu yang yang pahit itu. Yang namanya manusia, tidak adil k
adil memang kalau ia terus membiarkan dirinya larut dalam kenangan pahit. Hari esok
lu yang tak kalah getirnya. Tapi, aku sudah mengubur masa lalunitu dalam-dalam dan tak akan pernah mengungkit-ungk
uh ia tak menyangka, kalau dibalik keberhasiln gadis cantik berlesung pipit
padaku?" Cetusnya kembali, lirih. Tapi Susi mengelengkan
lakang padahal jalan kita justru maju ke depan. Dan kurasa. Aku tidak akan menjadi seperti ini kalau
rjadi dan menimpanya. Shinta tahu, Susi punya hak penuh untuk menyimpan kisahnya sendiri. Apalagi ia
n seperti kamu Sus," katany
u, bahwa kamu bisa maju dan tak lagi membuka-buka l
kalau boleh kutahu," bagaimana caranya agar kita tidak
diri dan tidak membiarkan waktumu berlalu dengan sia-sia, lambat laun kamu pasti bisa melupakkannya. Percaya deh. Aku sendiri pernah melakuk
tuk bekerja dan bekerja bahkan, Shinta juga tahu kalau Susi memegang dua pekerjaan dalam sehari. Pantes saja kalau dia sering pulang larut malam. Tapi, semua itu bukan tidak ada hasilnya. Rumah yang ditinggalinya sekarang serta sebuah
a yang kamu katakan tadi
ua pekerjaan yang tetap yang selain bisa menambah pnghasilan, juga bisa kita lupa pada penderit
rja dua pekerjaan itu berat lho.