Melepas Daster Burukku
pandangan ke sekeliling kamar yang gelap. Tanganku meraba-rab
enemani Erin dan Erlan sampai tidur. Dan setelah itu mau keluar menunggu Bang Roni pulang yang tadi izin ke ru
ek apakah Bang Roni sudah pulang? Sebab biasanya dia kalau suda
r pulas di depan TV. Entah kapan ia pulang, ak
lekat. Kejadian tadi siang mulai dari telepon dari Riya
hanku? Karena aku yang sudah tak menarik lagi di matanya? Atau
hubungan kami selama beberapa tahun ini
ikasi. Bang Roni yang bekerja dari pagi sampai malam, membuat kami jaran
keduaku. Dan jujur saja, beberapa bulan belakangan, kami sudah sangat jarang
baik bahkan sejak awal menikah hingga sekarang, ditambah lagi kelelahan men
enepis tangannya dan menjauh, seolah jijik pada suamiku s
i. Mengambil lengannya dan kemudi
s leher. Hangat sekali. Aku tak ingat kapan terakhir kali kami berada dalam satu selimut seperti
*
sih tidur. Sengaja tak kubangunkan karena memang sekarang baru pukul 7 kurang.
mendatangi Bang Roni yang masih terlelap. Ia tampak nyenyak sekali. Pandanga
mengetahui kode ponsel masing-masing, agar tak ada rahasia di an
a Riya bertengger di daftar chat paling atas Bang Roni. Tapi anehnya, semua pesan dihapus.
chat biasa, untuk apa dihapus? Kalau dihapus
mula. Kini aku mengambil HP milikku dan berlari ke luar. Aku menc
ta terdengar begitu panggilan telepon
nti, ada Ban
i kerja. Baru
ta tolong nggak
u, kamu telfon langsung aja ke nomornya.
ku. Karena biar bagaimanapun, kalau aku langsung menghubungi suami orang tanpa seizin istrinya, itu pas
satu supermarket di kota kami. Aku dan Mbak Yanti bagian administrasi, sementara Bang
u minta tolo
ap WA Yuni kan? Anak baru yang pe
Emangnya
in gimana caranya nyadap WA." Sa
pasti mau nyadap W
mbil menangis pelan,
an mencari kebenarannya, lakukan aja apa yang menurut kamu harus dilakukan. Mbak sebenarnya tahu caranya nya
minta izin nelf
h kamu bisa diatasi ya. Mbak Cu
sih M
Dan kini aku menghubungi Bang
kah demi langkah ia ajarkan. Benar saja, kalau Mbak Yanti yang mengajarkan, aku pasti akan p
bisa Sar?" t
masuk ke HP Bang Roni, juga m
cepat kembalikan HP suami kamu
Sampaikan terima kasihk
perlahan ku kembalikan ponsel Bang Roni. Sem
tangga. Setelah selesai memasak, aku membangunka
ena harus melanjutkan menulis naska
nd by di dekatku. Kalau Bang Roni kelihatan membuka HP, maka aku juga membuka akses sadapan WA. Namun
n melanjutkan menulis sambil mataku tak lepas
lagi. Kali ini ia membawa sebuah meja
buat s
?" tanya
iknya, kerja pun jadi mudah. Aku bikin s
Roni memang punya banyak bakat, dan ce
kejutan-kejutan kecil yang membuat aku bahagia. Ia sebenarnya memang suami yang perhatian. Tapi untu
alau aku buatin Sayank meja itu, karena aku lagi melakukan ke
ang loh. Sayank me
utnya kamu
gitu, sih. Sayank pasti ada sesua
lah. Aku baik karena
stru tertawa. Dikiranya
gi kerja
. Kini bagiku, itu hanya sebuah sekedar formali
bisa dengan bebas memantaunya. Ponsel sengaja kuletakkan di samping laptop, j
masuk dari perempua
ak mau nelfon dulu. Nggak mau pamitan k
anggil Bang Roni dengan sebutan Ayank?
u apa jawaban yang diberikan le
a udah terlambat pergi kerja. Aku tadi habis buatin istr
tu adalah panggilan untukku. Hanya untukku! Tega sekali dia. Laki-laki
a dong dibuatin sesuatu...
nta dimanja oleh suamiku. Dan lagi-lagi, kepalaku seaka
aku buatin anak ya... Kita b