Mainan Tuan Muda
erbinar excited melihat rumah megah bertingkat di depan nya, halaman nya pun sangat luas seperti taman di dekat rumahn
h bersikut mundur menjauh, membuat Arion menggeram kesal. Ia pun terpak
rumah kamu kan?" tanya Fiona yang penasaran. Kening nya terlihat mengernyit kec
laskan semua. Arion tetap menarik tangan Fiona memasuki rumah nya yang besar, pelayan yang tadi membu
manya membuat Arion menghembuskan nafas kasar. Fiona yang melihat seorang pria dewasa berjalan
a dengan suara berat, sempat Ia meliri
k tidak mempercayai perkataannya membuat nya mendengus kecil. "Aku mau ngerjain tug
a y
un wajahnya terlihat sudah ada sedikit keriput, tapi aura nya sangat gagah sekali, apalagi tubu
ksud kamu, pasti harus pra
ndukkan kepala malu. Ia bahkan tidak sadar meremas seragam Arion yang berdiri di sebelah
tapi Ia juga takut diabaikan dan ma
ku sudah besar," sahut Arion terdengar acuh. Gaya bicaranya dengan Papa nya di t
mu akan mulai di atur oleh Papa, kamu ada di dalam kendali Papa dan harus selalu menurut!"
angkat kepalanya, Ia pun bertatapan dengan pria itu yang menatap nya dengan ekspresi datar. Belum sempat F
n pastinya mahal, tidak heran sih, toh Arion memang anak orang kaya. Lama mereka berjalan, sam
Fiona pun segera menundukkan kepala karena canggung sendiri. "Ka-kamu mau apa Arion? Jangan macam-macam ya! Aku ga
ersatu kancing di seragam nya. "Kenapa gak mau? Bukannya malam itu sentu
ah menahan rasa malu dan salah tingkah. "Ck jangan bahas itu ya, lagian
in gue," tanya Arion lalu berjongkok di depan Fiona, hingga t
gin sekali memakannya dalam artian lain. Bisa saja sebenarnya Arion bersikap agresif dan memaksa, tapi I
adi bertindak di lua
nggeleng menolak. "Gak mau, aku gak mau lagi lakuin itu. Lagian waktu it
olakan, baby," bisik Arion se
gnya hingga berbaring dengan kaki yang menggantung di bawah ranjang. Kedua tangannya berusaha mendorong da
karena telapak tangan besar itu perlahan naik ke atas. Hingga akhirnya tangisan nya pun pecah saa
emakin keras, entah kenapa sangat mengganggu konsentrasi nya. Dengan kesal Arion pun melepaskan ciuman mereka dan be
g ketakutan. Tidak lama Ia merasakan Arion menuruni ranjang, lalu pergi menjauh dan terdengarap bersyukur pria itu tidak melanjutkan aksi bejad nya dan