Mainan Tuan Muda
uk
annya menutupi telinga dengan mata terpejam. Tetapi mendengar namanya dipanggi
iona, emangnya aku hantu apa?" tanya nya dengan eks
Ia sempat memperhatikan sekitar koridor, merasa khawatir Arion menemukannya Ia pun dengan cepat menarik t
gatur nafas nya yang memburu. Ia masih kelelahan karena aksi melarikan diri
enyuman manis nya, membuat Fiona malah terdiam karena jadi khawatir jika membawa Vivian k
Tetapi bukankah bagi Vivian akan terasa aneh mendengar itu? Sedangkan selama ini mereka tidak pernah terlibat apa
n pandangan pada sahabat nya. "Kamu kenapa Fiona, kok kelihatan murung gitu? Tadi
ntin mengisi perut yang keroncongan. Selama perjalanan, mata Fiona terus memperhatikan sekitar dengan je
*
apatkan. Matanya menatap iri teman-teman nya yang pulang sekolah dengan mobil pribadi, hujan yang deras tidak akan
uin aku di rumah," gumam Fiona seorang diri seraya memperhatikan tetesan air dar
langkah kaki menggema mendekati nya, membuat kepalanya menoleh untuk melihat. Terlihat beberapa murid pria bergerombol b
gkok di pojokan sambil terus berdoa di dalam hati berharap geng bermasalah itu melewati nya. Rasanya berdebar sekali
bibir pria itu langsung terukir melihat mangsa nya kini sendirian. Arion pun berjalan cepat dan membekap mulu
. Pria itu lalu berbisik di telinga Fiona. "Dasar nakal, kali ini lo gak bisa lepas lagi." Jilata
enggema di sana. Tangannya yang ditahan pria itu malah ditarik pergi, membuat Fiona semakin dilanda pa
tangannya terasa sakit, hingga membuat kedua matanya berkaca-kaca menahan perih. "Hi
an tubuh Fiona di sana mengukung nya. "Gue cuman mau ngasih hukuman sama pel
n. Jangan bilang pria itu dendam karena pagi nya Ia tinggalkan begitu saja? "Ta-tapi kan kita sudah selesai, aku juga sud
agian kanan lalu mendorong Fiona hingga duduk dengan kasar di kursi nya. Sebelum perempuan itu l
berusaha membuka pintu mobil, tapi sial nya terkunci membuat nya berteriak frustasi. Perhatiannya lalu teralih melihat beberapa pria be
?" tanya salah seorang teman Arion yang memiliki tindik di telinga nya. Perhatian ke empat pria itu pun langsung tertuju ke mobi
urusan sama dia jadi gak akan ikut ngumpul. Kalian pergi aja, gue mau pulang." Se
na memalingkan wajah dan bersikut duduk menjauh. "Siap-siap sayang, h
hukuman, seperti Fiona sudah