Mainan Tuan Muda
da, karena khawatir berpapasan dengan Arion di sekolah. Tingkahnya yang absurd itu tentu sa
an ya," perintah guru biologi nya yang sedang hamil b
menyukai nya karena Ia memiliki otak yang cerdas dan sering membanggakan sekolah dengan prestasi nya. Fiona pun
an langkah kaki nya. "Butuh bantuan?" tanya laki-laki itu dengan senyuman le
l, mereka sama-sama murid beasiswa di sini. Seringnya dikirim menj
Fiona pun langsung tersenyum lebar karena merasa sekarang Ia tidak terlalu kesulitan lagi. Sepanjang perjal
a pada penjaga perpustakaan. "Oh iya Fiona simpan lagi saja ya di tempat nya. Ibu mau pergi du
la. Suasana perpustakaan sangat sepi, bukan karena memang peraturan nya yang tidak boleh membuat gad
au cari buku dulu," ucap Fiona
a memasukkan kedua tangannya ke dalam saku ce
in berduaan dengannya? Fiona dibuat terse
g itu terlihat tersenyum menyeringai ke arah nya membuat badan nya jadi merinding. Melihat k
nya bintang sekolah ya? Jangan nakal dong, pakai acara mojok segala buat mesra-me
Enggak kok, aku sama Fiona tadi baru nyimpen buku paket,
Kasihan, beasiswa kalian pasti bakalan langsung di pertaruhkan." Melihat
api sedang kesal karena pria itu sudah menuduhnya yang tidak-tidak dengan Farel
ekkin nama kita, pakai acara nuduh yang enggak-enggak segala!" Naf
tadi pada Arion pun langsung berubah menjadi lugu saat bertatapan dengan Farel. Sungguh Ia juga t
ian wanita itu. Sepertinya dirinya terlalu lemah lembut, sampai Fiona semakin b
pai tangan Fiona, pria itu terkejut saat tangannya di tepis kasar
n tajam. "Gue nyuruh lo doang
api sebelum pergi, Ia masih sempat melirik khawatir Fiona karena takut teman nya itu k
lama bertatapan dengan Arion selalu lebih cepat memutuskan kontak, apalagi tatapan pria itu terlih
lan lalu berjalan pelan untuk melewati A
punggung nya menabrak rak buku di belakang. Beberapa buku bahkan sampai jatuh sanking
lo makin berani aja," desis Arion tepat di depan wajah Fiona y
nafas nya perlahan mulai menipis membuatnya dilanda rasa panik. Kedua mata nya yang b
nya lalu mengusapi paha Fiona, membuat wanita itu kembali panik karena teringat lagi pelecehan yang pria itu berika
hiks!" pinta Fiona den
bisa melawan karena kini tubuh nya menjadi lemas. Merasakan celana dalam n
saat akhirnya celana dalam