Mainan Tuan Muda
ekolah. Ia sudah kelas dua belas, sedang persiapan menghadapi ujian kelulusan juga masuk perguruan
olah dulu ya Bu, Ibu istirahat saja di rumah. Awas ya jangan bersih-bersih, jangan lakuin hal berat, Ibu belum puli
nya seraya mengusap kepalanya lembut. Sudah banyak merepotkan putrinya ini, tidak mau
perpisahan. Seperti biasa Fiona selalu berangkat dengan menaiki sepeda, kebetulan jarak dari rumahnya ke sek
ereka menertawakan Fiona yang tidak malu datang ke sekolah dengan sepeda, sedang murid lain memiliki kendar
belakang nya. Kepalanya menoleh untuk melihat, kedua matanya langsung terbelak karena ternyata sepeda nya lah y
rparkir di sebelah nya. Sudah dapat dipastikan jika yang sengaja menabrak sepeda nya adalah mobil mewah sport itu. Baru saj
ka berhubungan badan. "Sebaiknya aku pergi saja, jangan sampai dia kenal sama ak
ona. "Heh sepeda butut itu punya lo, kan? Jangan disimpen di sini lah, ganggu pemandangan a
bawa sepeda nya pergi. Padahal biasanya juga Ia selalu parkir di sana, Arion juga aneh sekali, tempat parkir mereka kan
at Fiona menolehkan kepala dan langsung tersenyum pada sahabat nya. "Fiona, gimana kabar Ibu kam
amu nebeng aja di sepeda aku," ajak nya seraya mengedipkan sebelah mata. Tetapi Vivian malah mengerucutkan bi
nya gak suka ngambek kaya sepeda zaman sekarang." Fiona lalu mencubit pi
lain yang sekolah di sini karena bayar mahal mana mau berteman dengan orang miskin seperti mereka, paling di dekati pun hanya
*
karena berusaha menahan sesuatu yang mendesak di bagian bawah nya, Ia sudah tidak tahan. "Aduh kamu ini Fiona alasan
awa mengejek dari teman-teman nya. Ia juga sudah biasa mendapatkan hal seperti itu. Se
gi," Batin Fiona sambil tersenyum-senyum di tengah kegiatan nya buang air kec
mm
belak lebar melihat adegan tidak senonoh di pojok toilet. Seorang murid perempuan berjongkok tepat di depan selangkangan pri
yang menoleh ke belakang menyadari kehadirannya. Tatapan pria itu t
yaksikan adegan tidak bermoral itu, matanya jadi ternodai. Tetapi tangannya yang akan membuka engsel pintu, malah ditahan dan pi
ek
Sekarang Ia tidak tahu harus bagaimana, ingin pergi keluar pun seperti tidak punya kekuata
a satu lagi?" tanya Arion berbisik di sam
hatikan nya se-detail itu. Untuk membuktikan, Fiona pun menyen