Nafsu Besar Sang Dokter
h sangat tidak bersahabat, sejak tadi hujan tu
ugas sebagai dokter jaga, menghabiskan waktunya dengan membaca novel online 'Premanku Canduku'
ma yang nyaris tak berkesudahaan akibat ulah fantasi gila suaminya yang aneh dan nyaris tak
baca bab terakhir. 'Jadi makin penasaran ingin berjumpa dengan Siska istrinya Bayu. Masa laluku sebenarnya
erolah raga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya . Sudah hampir sepuluh tahun bekerja sebagai dokter umum di salah sa
istri tercintanya karena tugas. Belinda istrinya berusia 32 tahun, seorang dokter yang bekerja di sebuah kinik kesehatan salah satu
membuatnya merinding lagi. Sudah sangat kebal. Namun malam ini, dia sungguh-sungguh merasakan sesuatu yang berbeda. Mungkin karena sudah terlalu lam
ita yang tadi selesai dibacanya. Kisah kali ini pun masih tentang lika-liku rumah tangga, namun dilihat dari sudut yang berbeda. Cukup
masih baru, berada di sudut kota kabupaten sehingga masih belum terlalu ramai karena fasilita
a seseorang yang melangkah itu makin mendekat sehingga mengundang perhatian sang dokter g
g ke sini, tumben?' tany
nyata seorang gadis cantik berpakaian perawat dan berjilbab lebar. Di luar seragamnya dia pun memakai jaket cardigan
sapanya sambil t
balas Ronald sambil memperhatikan kaki sang suster u
i. Daripada ngantuk saya keliling sekalian ingin lebih mengena
tidak tahu kalau ternyata ada suster yang
ikan Hanifah dari atas hingga bawah. Walau bukan seorang penakut namun Ronald tetap saja ingin me
dari rumah sakit lain," jawab Hanifah. "Ya, itu tadi sek
a baru lihat,"
nifah sambil menjatuhkan pantatnya pada ba
dalam hati, dia jelas kegi
irkan suasana. Dia memang terkenal sebagai wanita pemberani, sehingga cerita-cerita
er cantik," sambung Ronald sambil terkekeh kar
esot, gimana Dok?" tanya gadis itu d
ng. Lalu tiba-tiba gadis itu mengangkat wajahnya dan menutup mulutnya dengan telapak tang
aga malam. Tapi kok digituin aja keliatannya udah taku
bikin aku nahan napas aja nih, tunggu aja akan kubuktikan kala
ld sambil menyenggol bahu samping gadis itu. Sebentar kemudian Hanifa
ror kok. Saya kan pembaca setia cerita 'Hasrat Dunia La
deh, soalnya yang gituan itu emang ada, kok," sahut Ronald dengan wajah
eh," ucap Hanifah
atau Hani. Saya suster baru di sini, maaf baru ngenalin diri," ucap Hanifah
sebenarnya saya bukan tigas di sini
dari duduknya, lalu mata indahnya te
ba nakut-nakutin orang, hehehehe." Ronald merasa se
senyum padanya atau sekedar memberi salam basa-basi. Maklumlah mereka semua tahu kalau Ronald cukup berpengaruh juga di rumah
anigah yang dia rasa cukup berbeda dengan suster lain yang sudah dikenalnya di rumah sakit baru ini. S
dia. Rambut hitamnya disanggul ke belakang tampak terbayang walau tertutup dengan jilbabputihnya. Tubuhnya yang padat da
bodinya yang montok dan padat, tentu banyak lelaki yang mau dengannya. Tapi sejauh ini belum ada pria yang cocok di hatinya. Tak sedikit juga d
ia merasakan ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Entah mengapa dia merasa mendadak gelisah dan darahnya berdesir saat duduk berdua saja dengan Dokt
ristri juga,' keluh
rtawan. Doter Ronald memang sangat berbeda. Dia sangat cair tidak kaku seperti dokter pada umumnya yang ba
angat aktif dalam berbagai kegiatan organisasi
Hanifah membahas sesuatu yang sejatinya tak layak mereka perbicncangkan dalam suasana seperti itu. Setan pengganggu sudah pasti
pun mencuri pandang ke arah belahan dada sang suster yang membayang di balik pakaian dan jilbab panjangnya. Suasan
a, walau dari wanita bukan istinya dia sudah mendapatkannya seminggu yang lalu. Namun beg
sangat mudah. Hanifah memang tidak lebih cantin dari Belinda, istri
*