icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

ARJUNA MENCARI CINTA

Bab 2 Waktunya Makan Siang

Jumlah Kata:1007    |    Dirilis Pada: 30/11/2023

baru.Dia tidak pernah memakai lagibpakaian yang pernah dirinya pakai saat bermain dengan par

balik pintu Boris, sang asisten muncul dengan

kan siang," ujar Boris lalu meletakkan bebe

ra, saya." jawab Arjuna lalu du

saya akan mempersiapkan makan

api. Dia pun siap memulai tugasnya untuk memp

ni, memiliki selera makan yang unik, dan Boris tahu bet

an potongan-potongan sayuran warna-warni di atas meja, menciptakan panggung yang indah untuk hidanga

. Dia merancang komposisi makanan dengan presisi seniman, memastikan setiap hidangan mencerminkan kelas dan keahlia

usun hidangan dengan kombinasi rasa yang sempurna, menggabungkan elemen manis, asam, asin,

Dia memeriksa kembali setiap detail untuk memastikan bahwa tidak ada yang terlewat. Kebersihan dan estetika dari ma

tas meja dengan penuh ketelitian, siap untuk memastikan pengalaman makan siang dari Bos Arjuna menjadi tak terlupaka

a telah tersedia dengan baik. Di

untuk Anda telah saya

is." sahut

h asistennya, Boris. Aroma lezat memenuhi ruangan itu seir

ta,"Boris, ini luar biasa. Kam

senang bisa membuat Anda

disajikan. Rasa daging yang empuk dan r

benar memiliki keahlian di dapur, Boris. Ini mungkin

da menyukainya, Bos. Saya selalu berus

"Rasanya seperti saya sedang makan di restoran bint

dengan rajin, Bos. Tentu saja, selalu

h mengagumkan, Boris. Ini membuat har

annya kepada Dona karena menyent

idangannya, Boris tetap memperh

i makan siang kali ini. Apakah ada ya

raya berkata,"Semuanya sem

elalu berusaha memberikan yang te

tanda kenyang. Ternyata sang bos menghabiska

a merangkap sebagai chef pribadi dari Arju

rsi kebesarannya. Dia melanjutkan

esi Dona, klien tetap sang bos yang men

tanya, kenapa Nona Dona menangis

Dona menangis?" sergah A

n bertanya. Tidak ada maksu

, ya? Jujur Boris. Gue bisa jadi Mak co

an sebagai jodoh saya, kelak. Tadi saya hanya penasaran saja, biasanya Nona Dona k

mana sama saja! Hanya butuh harta dan tahta. Tidak ada yang benar-benar tulus mencint

ya menyinggung Anda

tidak suka Lo mencampuri urusan pri

lagi maa

a. Saya tidak mau yang sakit-sakitan. Namun pastikan mereka sangat lihai di atas ranjang!

Anda butuh berapa

yaratan dan peraturan selama bermain panas dengan saya. Jabarkan semua

pastikan Anda mendapatkan yan

ag

a membutuhkan keduany

a!" ujar Arjuna lalu bersiap-siap

da mau k

ah! Gue menyeti

enting untuk sore ini," tutur

urusan penting!" seru Arjuna tak

i juga dihadiri oleh Tuan M

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tak Terselesaikan 2 Bab 2 Waktunya Makan Siang 3 Bab 3 Ancaman Dari Erlan 4 Bab 4 Arjuna Memang Yang Terbaik 5 Bab 5 Sensasi 6 Bab 6 Mahir Bermain Piano 7 Bab 7 Terpesona Dengan Jane8 Bab 8 Hang Out Ke Mall 9 Bab 9 Memilih Buah Tangan 10 Bab 10 Waktunya Berkunjung 11 Bab 11 Arjuna Disidang 12 Bab 12 Diselamatkan Oleh Seorang Pria 13 Bab 13 Tertidur Di Sofa 14 Bab 14 Menunggu Arjuna Bangun 15 Bab 15 Oma Ainur Menghilang 16 Bab 16 Rasa Nasi Goreng 17 Bab 17 Si Tuan Pemarah 18 Bab 18 Menasihati 19 Bab 19 Bertemu Di Sebuah Restoran 20 Bab 20 Betah Berlama-lama Dengan Jane 21 Bab 21 Siapakah Arjuna 22 Bab 22 Kesalahan Jane 23 Bab 23 Arjuna Si Pemarah 24 Bab 24 Surat Perjanjian Tak Masuk Akal 25 Bab 25 Tidak Fokus Meeting 26 Bab 26 Mencintai Dalam Diam 27 Bab 27 Bertemu Diki 28 Bab 28 Arjuna Cemburu 29 Bab 29 Mengusir Rasa Galau30 Bab 30 Servis Panas31 Bab 31 Ternyata Hanya Mimpi 32 Bab 32 Macet Parah 33 Bab 33 Pasta Ravioli 34 Bab 34 Sarapan Bersama 35 Bab 35 Terjerat Dan Tak Bisa Lepas36 Bab 36 Masih Tidak Percaya 37 Bab 37 Kedatangan Oma Dan Opa 38 Bab 38 Big Surprise 39 Bab 39 Menjadi Istri Pura-pura 40 Bab 40 Big Surprise 41 Bab 41 Semakin Larut Dalam Kebohongan 42 Bab 42 Arjuna Semakin Berani 43 Bab 43 Penyakit Opa Robi Kambuh44 Bab 44 Masih Terus Berbohong 45 Bab 45 Memasak Untuk Oma dan Opa46 Bab 46 Kecurigaan Boris 47 Bab 47 Momen Makan Siang Bersama48 Bab 48 Semakin Sengit 49 Bab 49 Sesi Bermain Piano 50 Bab 50 Mengadu Kepada Mami Mitha51 Bab 51 Tidak Fokus Meeting52 Bab 52 Bertemu Sahabat53 Bab 53 Dokter Diki Ingin Melamar Jane54 Bab 54 Dokter Diki Ingin Melamar Jane55 Bab 55 Berusaha Untuk Jujur56 Bab 56 Terpaksa Berbohong57 Bab 57 Jane Terjebak Macet58 Bab 58 Keabsahan Pernikahan59 Bab 59 Kali Terakhir60 Bab 60 Makan Siang Bersama61 Bab 61 Semua Hanyalah Sandiwara62 Bab 62 Kesedihan Dona63 Bab 63 Perbincangan Di Depan Kulkas64 Bab 64 Siapakah Pria Itu