Foto Bayi di Ponsel Suamiku
gi
upir ojek, kemudian masuk ke dalam klini
keberadaan Mas Bayu. Ternyata ia dan wanita itu sedang duduk di kursi tunggu di depan res
yi itu, aku langsung berjalan di depan mereka dengan santai. Ta
a hitam agar Mas Bayu tidak mengenali diriku. Semog
o Put
ama anaknya. Ibu muda bersama bayinya tersebut masuk ke dalam ruangan yang telah disediakan. Pintunya
mereka datang ke klinik ini u
ma ini Mas Bayu tidak menunjukkan gelagat aneh. Bahkan aku sama sekali tidak pernah berpikiran kalau Mas Bayu itu
ah anaknya Mas Bayu dengan wanita itu, mak
i klinik ini, aku mulai jenuh kare
Aku menggunakan kesempatan itu, berpindah tempat duduk. Kini aku sudah duduk
in aku dan juga Dede ke sini? Enggak ngaruh sama k
ih, yang gak buat kamu, Andini sayang," jawab Mas Bayu sam
memanggil wanita itu
ma Andi di ponsel Mas Bayu itu Andini. Mas Bayu sengaja menamainya dengan n
di makin sayang sama kam
i karena apa yang selama ini Mas impikan udah terkabul. Ma
a ... bangat." Wanita itu kemudian me
gak mau sendirian terus loh. Aku kesepian, Mas!" Wan
Mas usahakan. Lagian 'kan
mah tangga, Mas, ya beda l
g asisten rumah tangga untuk melayani gundiknya itu. Sedangkan ak
tu dan meludahi Mas Bayu sekarang juga. Namun, sebi
. Belum saatnya. Aku berusa
nanti Mas
en apa, bobo sama jagoan kita? De
Mas
d Haikal
Bu Bidan meman
ah giliran
l Nugroho. Nama Nugroho diambil dari
ng terlebih dahulu, setelah itu diukur tinggi badan dan lingkar kepalanya. Saat bayi tersebut d
dong bayi tersebut. Ia tidak tahu jika di sini ada hati
ngan kamera ponselku. Siapa tahu s
getahui siapa wanita dan bayi itu. Mas Bayu
k tahan lagi menyaksikan pem
a pembalas
upir ojek yang ma
Antar aku ke
k, N
i sini. Semakin ke sini, justru hatiku semakin saki
tu tega. Rasanya sulit sekali menerima ken
Padahal setiap malam ia selalu ada bersamaku, m
dariku. Seolah tidak terjadi apa-apa di luar sana. Padah
*
osnya sesuai dengan tar
ojek tersebut pun langsung
p dari tadi, tapi gak tega ninggalin motornya, Neng. Takut
nanya tadi mau sebentar, tapi ternyata ada hal lain ya
k enak hati p
Neng. Ya sudah,
ati. Sekali lagi t
, Ne
dari hadapanku sambi
nyendiri di warung yang sudah tutup ini. Pi
arganya. Rela menanggung semua kebutuhan Ibu dan juga adiknya. Bahkan rela m
kup. Tetap saja semua pengo
rtua dan adik iparku. Semua itu kulakukan demi Mas Bayu, karena aku sangat mencintainya, tapi sekarang
*
arnya belum saatnya pulang. Mereka tahunya kalau
Tidak peduli bagaimana respon ibu mertua nanti. Beliau mau ma
erparkir rapi di garasi. Biasanya jam segini dia masih
membuka pintu dengan pelan. Tidak kulihat keberadaa
melihat pintu kamarku terbuka. Ternyata I
reka lakuka
e
lihat ibu mertua memegang buku tabungan ya
a kalau aku memiliki tabungan di reken
sam