Foto Bayi di Ponsel Suamiku
gi
jangan lelet!" perintah ibu mertua kep
ang enggak ad
lagi
aja enggak ketemuan. Coba Ibu geledah Mbak M
an ATM-nya. Ibu su
. Udah Mona bil
u tidak akan memaafkanmu. Camkan itu!" Ibu
khirnya terduduk lemas di atas lantai. Seper
!" kel
juga
ua. Bu, Hana, kalian tidak akan pernah
sudah gaji
an ATM-ku, Ibu kemudian
Bulan depan belum,
Ibu minta kamu usahakan uangnya. Ibu tidak mau jika Hana sampai tida
perintah ibu mertua yang tidak pern
inta sama Mas B
empersiapkan acara akikahan anaknya." Hana langsung menutu
? Akikahan siapa? Kami kan, belum punya ana
u tadi, anu, Han
mbunyikan dari Mbak, Hana?" Aku
dari sini." Hana langsung berd
selesai." Ibu berhenti
ng. Ibu sama Hana belum maka
-kata itu, mereka berdua
Memangnya aku ini pembantu, apa? Mulai sekarang
ntu terlebih dahulu. Hari ini sungguh melelahkan. Aku in
jam, Ibu sudah menggedor-gedor pin
makan sian
ang tidak bisa melihatku tenang sedikit. Pasti beliau ak
rserah Ibu mau bilang apa. Yang jelas saat ini tubuh
t-ayat suci Al-Qur'an dengan volume yang cukup keras. Dengan beg
*
dak bisa pulang karena harus ke luar kota untuk mengantar ba
rumah wanita yang bernama Andini itu. Mas Bayu
balas pesan dari Mas Bayu. Aku sengaja mengirim p
dua dengan Amar. Kamu di ru
uk mengajakku. Lagian aku tahu k
ua pintu dan juga jendela. Past
ya lagi. Begitu pandainya Mas Bay
ga sedikitpun padanya. Ternyata diam-diam Mas Bayu bermain a
n alasan toko materialnya sedang sepi. Ternyata ia te
rumah ini, sehingga membuatku harus ikut bekerja agar semuanya bisa tercukupi. Di lu
alam hal ini. Mereka sekongkol untuk
sudah! Aku tidak terima diperl
*
ggak pernah lagi nyiapin makanan untuk Ibu dan
apkan makanan untuk keluarga ini. Jangankan mema
malam-malam begini
dak me
ncecarku dengan berbagai pertanyaan
Cari angin," ja
ti beliau, tapi baru beberapa lang
sekalian buat Hana. Kamu tidak kasih
ian menengadahkan tangan
saja. Jadi mantu kok' pelit bangat.
'kan udah diambil sama Ibu dan jug
has. Ibu yakin kamu
ggak ad
ya. Lama-lama Ibu makin tidak suka sama kamu. Udah mandul
. Tapi kali ini Ibu sudah benar-benar keterlaluan. Mona tidak suka dihina seperti ini." Aku menatap tajam manik mata w
terus berada di dalam rumah ini, Ibu akan t
epatan sedang. Membelah jalanan ibu kota yang masih ramai, hingga
esanan datang, aku langsung menyantapnya karena memang perutku s
k iparku itu. Mereka pasti masih memiliki
Membeli sesuatu yang mungkin dibutuhkan nantinya.
Hana belum tidur. Mereka sedang makan baks
juga pizza. Mau? Tapi sayangnya Kami tidak sudi membaginya denganmu," ucap Ibu sam
ona makan steak di restoran." Aku senga
ipar pelit. Mbak Mona b
mereka, gegas aku masuk ke d
baik aku pergi dari rumah ini, meninggalkan Mas Bayu yang sudah jelas-jelas mem
sam