Foto Bayi di Ponsel Suamiku
gi
tunya. Kamu bel
ngurung diri di kamar, ibu mertua l
ua masih setia menggedor-gedor pintu, bahkan sekarang lebih keras. Namun, aku tidak
dungku sendiri. Tapi apa balasannya untukku? Hanya hinaan
*
, ba
epuk pelan pipiku. Oh, tern
iling, ternyata sudah malam. Entah
, ya?" Tanya Mas Bayu sambil menghe
esahku padanya, sekarang tidak lagi. Aku memilih untuk memendamnya sendiri. Percuma
dapi Ibu. Bagaimanapun juga, beliau adalah oran
ebelum Mas Bayu meny
h karena Hana telah mencuri s
Hana bilang, dia sudah memintanya dengan cara baik-baik se
gadu kepada Mas Bayu. Ibu mertua dan
i wastafel. Kamu kenapa sih, Dek? Untung tadi Ibu sempat menelpon Mas dan minta
njelek-jelekkan aku kepada Mas Bayu. Sekalian
as sudah tidak ada bahan makanan. Uang sim
terdiam
Hana sudah enggak ada. Diambil semua oleh Hana," ucapku la
ji Adek saja dulu ya. Enggak lama lagi kan, Adek gaji
mendengar permintaannya.
a dua juta, Mas. Buat kebutuhan sehari-hari
ebut aku kirimkan untuk biaya berobat Bapak, karena sejak kehadiran Ibu dan Hana di rumah ini, Mas Bayu sudah melup
bu dan juga Hana jauh lebih besar dibanding uang yang Mas berikan untukku. S
pun demikian, tetap saja mereka masih merasa kurang. Bahkan sampai hati mencuri uang simpananku. Untung aku tidak bod
adi sebelum pulang, Mas sempatkan untuk membeli nasi bungkus
ar, Mas. Mas s
ika harus satu meja dengan ib
mu sakit
! Apa p
ahkan hati ini jau
nya. Ayo, Mas tungg
ak mere
yang kebetulan ia taruh di atas meja rias. Kali ini aku aka
menjalankan rencanaku. Sudah kucoba beberapa kali, tetapi tetap tidak bisa.
a yang harus aku
ekat. Buru-buru aku menaruh ponsel Mas Bayu kembali di a
ja makan kok' enggak datang-datang?" Mas Bay
mu." Mas Bayu membelai rambutku,
k. Nanti kamu s
apar. Ngantuk
i bukan berarti kamu harus menyiksa diri sendiri. Sekarang makan ini. Ayo!" Mas Bayu memberikan nasi yang ia bawa tadi
*
a yang mengerjakannya kalau bukan aku. Aku memilih mengalah. Mencuci semuanya hingga bersih dan menyusunnya kembali di rak piring. Se
a," ucapku kepada Mas Bayu y
uk kerjanya 'kan jam delapa
lebih cepat, nggak apa-apa, kan?
ya. Pelan-pelan saja baw
at sambil mengambil
ncium punggung tangan
bu saat aku melewati ruang tamu. Beliau seda
kat ker
kamu sudah mau berangkat kerja? Kamu mau bik
mertuaku ini. Aku masih kesal dan marah pada
?" Keningku mengernyit mendenga
an? Terus, kami mau makan apa hari i
sama sekali untuk membeli bahan makanan. Soalnya, uang Mona semua
a Ibu? Kamu mau ngajak
au ngajakin ribut
i." Ibu berteriak memanggil nama Mas Bayu. Pasti Ibu me
k-teriak?" tanya Mas Bay
tidak memasak. Dia sengaja berangkat kerja lebih awal untuk menghindari tugasnya
itu beralih menatap Ibu. "Hal keci
n, si Mona ini akan semakin ngelunjak
uang lagi untuk membeli bahan makanan! Piring kotor sudah dicuci bersih. Ruma
Masa Ibu makan
is semuanya kan, Bu? Pake uang itu saja. Enggak usah
n mertuaku itu. Berdebat dengan
sam