Ternyata Aku Istri Kedua
neh Int
yang luarbiasa, kamu lagi-lagi berbohong padaku Mas, kali ini aku tidak bisa memaafkanmu, kamu hutang penjelasan banyak padaku.
lan masuk. Aku meraih ponsel yang berada didalam
nyaku sesaat setelah
g, Mama mau nganterin Naura] j
ntar ya] pesanku padanya, dan Mama
rang yang begitu aku kenal, ia berdiri disamping mobil berwarna putih. Sedang apa dia dis
u, seraya tur
nia" sahut
disini?" tanyaku
ku lagi ada urusan,"
i mobil siapa?" pandanganku
u, dia orang sini" i
a teman orang sini?" a
Rania," ia masih
an?, dan ini mobilnya kenapa?, mogo
ya kempes," jawab
gimana?" t
gguin temen d
uluan ya," pamitku pada
melajukannya pelan, seraya membuka kaca mobi
tan ketika bicara denganku tadi. Dan sejak kapan ia punya teman orang sini, aku c
*
umah, diteras sudah ada Mama
ngan limpahan materi, bahkan ia tidak segan membelikan apapun keinginanku. Aku merasa menjadi perempuan beruntung pada waktu itu, pada waktu
s menghampiri Mama dan juga
ndekati keduanya. Aku mencium tangan Mama,
imana?" t
jawabku, seray
ertanya, seraya berjalan ber
a," jawabk
na, rumah segede gini dibiarkan kosong," uj
pung," aku pun lantas
lang Ma?" tanya
sudah berangkat lagi sayang," jawabku
padahal Naura pengen banget kalau Pap
yang, cari uang buat kit
ga butuh Papa,
lagi," aku menarik di
kangen, Papa cepet p
apa ya," aku tersenyum, ser
ia minta main, didalam kamarnya, ia termasuk
enahan kepulan airmata yang hendak tumpah. Nauraku tidak tah
erkena airmata yang lolos begitu
tanya Mama me
pa Ma," jawa
g," matanya m
juga, ketika aku membuntuti Mas Arya, datang kerumah mewah perempuan itu, tidak ada yang aku tambahi ataup
netra ini menatap lekat pada oran
arkan dia mau melakukan apapun dibelakangmu, yang penting dia menci
ohongiku, ia tengah berkhiana
n sampai kehilangan Arya, kalau kamu kehilangan Arya, maka kamupun akan
terima dibohongi seper
ti, laki-laki sudah wajar kok begitu, yang penting dia kaya, j
ma diperlakukan seperti ini?, aku t
i miskin seperti dulu, karena Arya, hidup kita kembali seperti ini, j
jarku, seraya beranja
ika. Mama seseorang yang aku harapkan untuk membelaku, namun nyatanya, ia tidak peduli pada sakit h
sam