icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ternyata Aku Istri Kedua

Bab 5 Menemui perempuan itu

Jumlah Kata:1095    |    Dirilis Pada: 02/12/2023

erempuan

seharusnya aku ambil, membiarkan Mas Arya dengan kebohongannya, atau aku harus mengungkap semuanya. Tapi, bagai

entar," pintaku pada Mama, ketika kami seles

puan itu?" jawab Mam

san, kenapa Mama bisa tahu, kalau aku akan menemui perempuan itu, t

" kembali Mama memindai wajahku,

abku seraya meng

ania," bentak Mama, s

pa, Mama tidak berhak melaran

mu jangan melakukan tindakan

kut andil dalam kebohongan i

" jawabnya gelagapan, te

enelisik wajahnya. Terlihat se

perti tidak nyaman

emui perempuan itu," ujarku, seraya menya

ak Mama, seraya mengejarku

kaca spion mobil, Mama tengah menelpon seseorang. Siapa yang tengah Mama hubung

n kecepatan tinggi, berharap cepat sampai kerumah itu, aku sud

ponsel yang berada didalam tas, seraya mengurangi kecepatan mob

mbali mengirim pesan.

u menemui perempuan itu] itu isi pes

a, kenapa ia bisa tahu, jika aku a

esan kemb

ergi pada pukul tujuh

u, kembali aku menyimpa

an yang melingkar dipergelangan, masih menjunjukan pukul

wasan perumahan elit itu. Kenyataan apa yang akan aku terima setelah

itu, terlihat dari kejauhan, Mas Arya ta

l, Mas Arya terlihat sendiri. Tidak lama, iapun melajukan mo

ah itu, tampak didepan sana, pagar besi yang menjulang t

njaga disana, untuk kembali membukakan pagar bes

ca mobilku, akupun menurunkan

nya sedikit membungkuk, karena

ah ini," jawa

sa?" tanyan

siapa nama perempuan itu, akupu

sebelumnya?" kembal

k," jawab

onya dulu," terlihat, ia merogoh ponse

bincang lewat telepon, tidak la

tangan masih memegang ponsel tersebut, seper

jawabku

ak lama setelah itu, terlihat ia mengakhiri teleponnya

ukanya, lantas mempersilahkan mobilku untu

lah aku membuka pintu mobil, dan menginjakkan kaki

at begitu mewah dan megahnya rumah ini, bahkan kalau dibandingkan dengan ru

du dengan lantai. Sesekali aku membuang napas secara kasar,

kat tangan untuk meraih tombol bel, cukup hanya satu k

h tangga, yang memb

langsung, setelah pint

gugup, kenapa ia

ar saya panggilkan nyonya," ucapnya ramah, seraya berl

liling, isi didalamnya, tidak kalah mewahnya. Mataku tidak le

ih tepatnya foto, yang menempel didinding. Dan itu foto Mas Arya beserta perempuan dan anak laki-laki itu. Di

a begitu berat, rasanya sesak, sampai un

gh hels beradu dengan lantai, langkah kaki

elambaikan tangan, dengan menguk

u dibuat terkesima dengan perempuan itu, ia begitu cantik,

embali sapanya, seraya me

u, menyambut ul

k," ia menunju

kahnya, dan bersama-sama, me

untuk datang kesini," ungkapnya

hu namaku?" tanyaku menatapnya, aku tepis sem

u kesini, ibumu sempat melarang kamu

puan itu, bahkan ia tahu semua tentangku, siap

aat Arya tidak ada di rumah." ungka

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka