Skandal Cinta Pengantin Pesanan
alik tirai panjang butiknya. Sial! Ia tidak pernah tahu kalau m
angannya. Kenapa Seb
sebuah mobil SUV di belakangnya Hannah langsung tahu kalau bantu
an sudah
tap rekan kerjanya.
tampak berjalan mendekati butiknya. Han
itu menutup pintu di belakang para pria bertubu
s,
tidak
im kami, Mam. Perintahnya ad
wabannya? Kenyataan ini mengirim denyut kemarahan pada urat leh
ini?" tanyanya saat kerumunan wartawan semak
erhatian saat tidak berhubungan dengan pekerjaan. Sekarang, apa pun yang akan ia kerjakan bisakah ia melaku
lindungi A
uar tanpa takut didekati. Saat itu juga para wart
engabaikan rentetan pertanyaan yang ditujukan padanya. Samp
nikah dengan salah satu bujangan paling panas di
ya seperti di neraka kalau kau mau tahu" tapi rupanya pemikiran waras masih mendominasinya jadi H
u ia duduk nyaman. Erangan penuh penghargaan terlontar dar
i kantor?" tanyany
ng kemudi membuka suara, "Ti
hat siapa yang menelepon, Han
a itu menelepon
ata saat mendengar penga
am
Tidak bisakah ia diberi sedik
berusaha menyembuny
danya dengan ekspresi kaku. Bahkan sebelum menerimanya Han
r Sebastian bahkan sebelum ponsel
k," balas
ahu kau baik
embuat kemarahan Hanna
na berhasil membuat Sebastian terkejut. Bagaimana menghadapi kemarahan Sebastian, Hannah tidak ingin memikirkannya. Sekarang ini
*
amannnya. Apa Hannah baru saja mematikan teleponnya? Lagi?
nita itu. Namun, ketukan di pintu ruanga
as
atang membawa nampan. "
makanan itu dan
makan bers
gangguk dan men
in diberitahu sa
k, S
ng ada di atas meja kerjanya dan hatinya kembali diserang perasaan marah dan juga frustrasi. Tangannya terulu
erita
n memberitahu kalau Mr
ah menaiki tangga. Sebastian menunggu Hannah di ujung tangga. Wanita itu kelihatannya s
di sana?" tany
perlu
s Hannah keras ke
an malam lima belas menit lagi. Aku
"Kau tidak bisa berb
an. Kapan terakhir kali wanita b
ap Sebastian lembut seakan seda
ndapatkan kein
itu tidak akan menghilang dan m
emperbaiki su
cukup jadi peringatan untuknya. Pria itu mungkin tenang tapi jika ia terus mendesaknya bukan tidak mun
as mengenakannya. Potongannya sederhana dan pas, batin Hannah. Ia menuruni tangga
merasa malu. Mungkin pria itu terlalu sibuk untuk datang memb
rti itu? Merasa bersalah?" t
ngis, tidak
ilih menyiapkan makanan dan bergeg
tu keterlaluan." Hanya i
dan mulai menyuapkan makanannya. Hannah meniru gerakannya. Mereka
mua ini? Dengan kepergian Tara?"
a melihat kilat menakutk