Love Me Om
uk, tidak terbiasa dengan kemewahan sekelas ini. Langkah kakiku terdengar seperti bisikan di lantai marme
lembut. Aku terkejut dan berdebar-debar saat mendengar kata-kata itu. Bagaimana m
ampur aduk dengan senyum gugup. "Benarkah? A
eng sambil tersenyum. "
lalu yang kelam. Aku ingat bagaimana dulu aku menangis tersedu-sedu saat mendengar kabar bahwa Om Daniel akan menikah dengan seorang wanita. Wan
an getar seperti ini lagi setelah begitu lama? Padahal aku sudah berusaha melupakan
kamar yang mewah ini. Membawaku kembali berpijak pada kenyataan kalau seben
a merayap keluar dari sudut mataku. Aku tidak ingin menangis
*
dan tegang merayap perlahan dalam dadaku. Aku tahu Maya butuh bantuanku untuk menyiapkan pesta laja
membeli beberapa barang. Om Daniel ada di sini, jadi kamu tidak sendi
an dengan aura yang begitu menarik, tapi tak pernah aku berbicara banyak dengannya. Dan sekarang, aku ha
yuman hangat. Hatiku berdetak lebih cepat hanya oleh pand
canggung, meskipun aku berusah
las berisi minuman dingin. "Minumlah, in
n dingin ke mulutku. Rasa segarnya seolah mered
ar seakan menyimpan rahasia. "Jadi
ecewa yang muncul saat menyadari kalau Om Daniel sud
nya. Mungkin aku akan berhenti bekerja di
kamu inginkan? Bukan apa yang diinginkan
ali melupakan apa yang aku inginkan, terlalu sibuk mem
buatku bahagia. Tapi aku tidak ingin keinginanku membuat orang-orang terdeka
terkadang kita harus mengambil risiko untuk mengejar apa yan
terasa lama sekali, seakan waktu berhenti sejenak. Lalu, kami be
entang masa kecil. Percakapan kami begitu alami, seakan aku tidak merasa teran
*
ati-hati. Wajahnya penuh konsentrasi, tetapi ada senyum kecil yang terukir di bibirnya. Bau segar dari potongan-potongan buah itu mengisi udara
ncoba untuk tidak terdengar terlalu canggung. Aku ingin
ntu, Lala. Kamu bisa membantu memotong beberapa apel di sini,"
edia dan duduk di samping Om Daniel. Meskipun ada kecanggungan dalam gerakanku, aku berusaha untuk fok
" kata Om Daniel dengan lembut. "Yang pe
memotong buah-buahan bersama-sama. Namun, dalam sekejap, aku merasa sesuatu yang t
ekikku t
ihat tangan ku yang berdarah. Tanpa ragu, dia bergerak cepat menuju
usnya tidak memintamu memotong bu
dan berusaha tersenyum kepadanya. "
ya dengan hati-hati. Sentuhan ringannya membuat hatiku berdebar-deba
stikan luka ku tertutup dengan baik.
an suara lembut. Aku merasa be
a nyamannya memiliki s