Love Me Om
ng gembira. "Lala, ayo, cepat keluar!
ri kamar. Sinar matahari sore menyilaukan, mengelilingi tubuhku dengan kehangatan yang m
berkumpul di teras. Aku me
n datang!" sapaku
t cantik banget hari ini,
a, seolah-olah semua beban d
cil menciptakan suasana yang akrab dan hangat. Aroma makanan yang lezat menguar dari dapur, membuat
n berwarna-warni menghiasi langit-langit, sementara pernak-pern
nang kamu suka, Lala. Ayo, ki
s dari bibirku saat aku melihat mereka semua berkumpul. Mereka adalah oran
muanya!" seru Maya,
. Aku merasakan getaran irama memenuhi tubuhku, mengalirkan energi yang positif ke sel
*
ambutan hangat kepada semua tamu yang hadir. Aku merasa senang, melihat teman-temanku tersenyum dan bercanda
Mari bergabung dan nikmati pesta!" seru
dipenuhi dengan hidangan lezat, aku mendengar tawa dan candaan dari teman-temanku. Semu
aku melihat nama "Ray" di layar. Nafasku terengah-engah, dan aku merasa seolah-olah segerombolan kupu-kupu
Dengan perasaan yang agak kesal, aku melangkah
aku dengan suara yang
mu. Kenapa kamu tidak mengangkat t
aku sedang sibuk menikmati pesta. Aku sudah bilang padamu bahwa aku aka
annya melalui nada suaranya. "Kau selalu seperti
ng menempatkan siapa pun di atas siapa, Ray. Aku hanya ingin menikmati malam ini bersama t
di sini bersamaku. Kamu harusnya fokus mengurus p
gia dengan pernikahan ini, bahkan sebelum acara besar itu terjadi, semaki
lesai," ucapku dengan tegas, menc
lah, lakukan apa yang kamu mau. Tapi ingat,
merasakan adrenalin dalam tubuhku, namun aku berusaha*
lampu gemerlapan menghiasi setiap sudut ruangan, menciptakan suasana pesta yang semakin memanas
inum-minum. Tapi aku butuh sesuatu untuk meredakan kekesalanku. Tidak hanya p
aku, bahkan saat aku belum yakin dengan hubungan kami. Sejak awal mengenal
layaknya laki-laki yang baik dan sopan di depan kedua orang tuaku. Membuat mereka
a menyadari kalau aku sudah terjerat, di
rni terpajang dengan menggoda. Tiba-tiba, suara Maya mengalun di telingaku, "L
berdesir dengan amarah yang aku tahan selama ini. Keputusanku untuk menikahi Ray semakin terasa seperti jerat
dengan nada sinis, mencoba untuk
kekhawatiran. "Serius, Lala. Ini bukan
mua perkataannya. Aku merasa sepenuhnya memiliki hak untuk m
membangkitkan sensasi aneh di perutku. Semakin banyak aku minum, semakin jauh aku merasa dari s
merasakan setiap gerakan dan bunyi dengan intensitas yang luar biasa. Tawa-tawa teman-temanku terdengar s
n semuanya," gumamku dalam hati, tetapi rasa