Mencari Cinta Sejati
lu. Kini aku melangkahkan kakiku menuju kamar untuk istirahat. K
ih memenuhi semua sudut ruangan. Terdapat sebuah gambar seorang cewek yang sedang naik
ambar dari pensil tanpa diberi warna. Eh tunggu, a
. Menjalin hubungan yang lebih baik lagi!" Kuambil dan kubaca bingka
ini tumben Tyo nggak telepon, apa dia sudah tidur?"
*
tidak pernah melihat cintaku?" Seorang cowok memakai hoodie d
anyaku heran karena merasa tidak kenal
r-benar pergi dari hidupmu dan jangan pernah menyes
ia, apa maksudnya? Bagaimana pula aku bi
. Braaaa
uatu. Segera aku berlari untuk melihat, banyak sekali orang yang menge
lebih cepat untuk memastikan siapa korban dari kecelakaan
nya pengganti? Bukankah dia sudah tidak berarti d
Kring...
ah terdengar. Suara kokok ayam pun saling bersahutan. K
impi ini? Ya Allah, sudah dua kali aku mimpi yang sama semenjak dekat dengan
tu? Segera aku bangun dan mengambil wudhu untuk menghadap sa
embuat sarapan untuk kita. Kemarin Eyang tidak mau untuk aku bayar, beliau sudah sangat senang ak
g..." Terdengar suara dari depa
itu, sedang aku membereskan dan mencuci piring bekas kami makan.
tah dimana dia sejak kemarin tidak memberi kabar. Biasanya pagi pagi s
Tok.
tunggu nak Ega di depan. Katanya mau diaj
ikan oleh Eyang Ti untukku. Beliau bil
kembali ponsel tulalit kedalam tas dan lekas
menunggu di atas motornya. Dalam hati aku tidak ingin ada ke
bareng!" ucapnya sambil tersenyum ma
cafe dekat dari sini. Aku tidak ingin ada orang yang salah paha
ala sebagai jawaban. Ya, walau aku juga tidak tahu pasti hubunganku dengan
*
gunjung cafe selalu datang pergi, apalagi hari ini puncak grand opening jadi cafe selalu penuh. Capek dan lelah
saat aku baru selesai makan dan disuruh m
aku sudah tahu karena sejak tadi pagi wajah Yeni tidak suka saat mel
ja. Bagaimana juga dia temanku, karena dia juga aku bisa kerja disini. Semakin sore caf
e. Banyak teman-teman Kak Ega yang datang, dari teman
n cafe terlebih dahulu. Jalan yang sudah sepi serta langit yang mendung membuat aku sedikit takut. Walau rumah e
anter dulu. Tapi apa dia mau apa tidak ya?" gumamku lirih karena hanya t
a motor?" Ku hampiri Yeni y
sinis, bahkan dia masih sibuk dengan ponsel yang ia pegang. "Sudah sama Tyo juga masih saja k
kan dari kemarin Tyo nggak kasih kabar. Tadi waktu istirahat bahkan aku mengalah untuk membe