icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

DENDAM INDRIANA

Bab 2 Sepasang Benalu

Jumlah Kata:1251    |    Dirilis Pada: 09/10/2023

yang tergeletak d

berat,"

rtinya ada sesuatu di dalamnya. Sehingga terasa

yang melakukan ini?" imbuhku

ku membuka pintu lemari, dan aku kag

eriakku meman

t disini, aku pun bern

! Hana!"

ri mereka. Kemana sebenarnya mer

nsel berniat men

as, kam

inya sedang bersama seorang laki-laki di kamar ujung lantai atas, yang

niatku untuk meng

, berusaha tidak menim

mar itu. Aku mencoba menempel

atau si Indri, si p

m aku hanya main-main saja. Tap

aki itu adalah Andi. Tapi aku berharap aku salah dengar

u bilang? Tapi

an sayang ma

hah

a laknat menggema d

ian mengambil meja bulat k

s bunga dari meja

ud ingin mendobrak pintu kamar itu. Aku y

itungan

ak

a aku lihat, adalah pemandangan yang

ana! Sedang

u bersama Hana, dalam k

bangun?" sapa Mas Andi s

ku? Hana! Kamu lancang sekali berduaan dengan suamiku. Dan kamu, M

dan dengan wajah yang seolah tak berdo

ang seperti kita lakukan sema

uh mendengar ucapan menji

aksud kamu melakukan hal ini dengan suamiku?" bentakku

memberikan pengertian deh sama calo

at, mendengar

on mantan istri? Coba jelas

Dan kamu, dengan sadar hari ini, jam ini, tahun ini d

g. Aku tak percaya dengan ucapan y

dua menghabiskan malam pertama dengan penuh gairah. Tapi

hanya bertahan 1 hari. Dalam waktu

kin deras, seiring suara

ah dan menyaksikan pengkhianatan yang dilaku

sekarang kamu juga angkat kaki dari rumah saya. Kalian telah lancang berbuat sepe

sir kami? Yang ada kamu yang mesti

antu yang tidak tahu diri. Ternyata selama ini Ayahku tel

sayang!" t

ahku. Terlebih dulu ia menggunakan cel

n mendekati laci

l sebuah map dan men

titah

isi surat yang d

Andika. Rumah, kendaraan, semua lahan sawah dan

ndiri, saat melihat ada

Mas Andi telah menipuku. Menikahiku ternyata semata-mata karena silau dengan harta Ayah. Pantas saja, saat Ayah memintanya menikahiku, Mas Andi dengan cepat ta

ri ini kamu tidak berhak mene

t. Ingin rasanya aku menghaja

mua tidak sah!" uca

. Aku bisa melakukan apa saja yang aku mau. Aku terlalu c

n adalah penyakit. Penyakit yang mesti dibasmi dari muk

ak

an mendarat di p

erniat untuk kembali mena

lagi?" sanggah Mas

ak

parku, sehingga pipiku

dari kamar Ayah. Tidak sampai itu, a

diam. Ia menarik koperk

puan miskin," ucap Hana

dengan baiknya menyekolahkan kamu. Ayahku yang mengangkat harkat derajat kamu dan ibumu. Dulu kalian sangat miskin, tapi Ayahku ya

atapnya

eluargaku dari jurang kemiskinan. Tapi itu Ayahmu, bukan kamu!

n rasanya aku menampar mulut

agi? Sana per

tpun rasa kasihan terhadapku. Mereka tidak punya hati, d

gan rumah. Rumah yang menjadi saksi hidupku dari mulai aku

k yang melihatku dengan tatapan heran. Ada

aku terus berjalan melewati mereka. Aku berjalan dengan ta

n sudah keluar dari kampungku, dan kini

i? Ujian apa yang Engkau berikan kepada ha

li. Tubuhku, tubuhku terasa melayang.

terasa pu

uk

a menja

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka