icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

DENDAM INDRIANA

Bab 4 Ada Ular

Jumlah Kata:1115    |    Dirilis Pada: 11/10/2023

Hana, sembari memegangi pipinya menah

ya menumpang dan kerja. Jadi kamu bersikaplah sewajarnya, selayaknya anak Ibu yang seor

atmi sangat sedih melihat tingkah anaknya yang seperti ini. Hana yang dulu, Hana yan

adi nyonya, tanpa harus capek-capek menjadi art. Aku sudah bosan hidup

hon, Nak, kembalikan semua harta Non Indri. Tolong, kamu juga bicarakan masalah ini sama Andi. Kamu bujuk And

timpal seseorang yang

dan Hana mel

ni anak tangga. Namun bukan itu yang mencuri perhatiank

rahangku mengeras saat d

itu memakai pakaian Aya

amu Tuan. Dia calon Ibu mertua kamu, loh

Hana menyebut bahwa Mas Andi adalah calon su

mereka. Pasangan selingkuh

mu mau menikah sama pria ini? Tidak, Ibu s

at bersitegang denga

h, aku mundur dan menyelinap naik ke atas. Berusaha sebi

l ponsel dan uang cash beserta kartu ATM y

ak ingin mereka mengetahui aku ya

ku girang, saat menemukan ponselku yang terny

lam laci. Tidak sampai disitu. Aku pun mengambil ijaz

sibuk bersenang-senang atas kemenangannya. Maksudku, kemenangan sementara. Lihat saja,

arku. Aku melihat Bi Ratm

Kenapa Bi Ratmi bisa jat

hku ke dalam baju, uang dan ponsel ke dalam saku, dan tas, aku sengaja menar

pa?" tanyaku men

Baru nyadar kalau art i

anyaannya. Aku membantu

ini, dibanding Ibumu sendiri yang sudah susah payah melahirka

dengan perkataan Bi Ratmi. Nam

menoleh k

ak mau berada satu atap dengan anak yang tidak tahu diri

Sekarang kita rayakan pencapaian terbesar kita. Akhirnya kita bisa hidup bahagia berdua dengan g

membenciku? Bukankah kemarin kami berdua sudah menikah? Otomatis aku juga tidak akan m

Bi Ratmi selesai me

dalam kamarnya, dan b

isikku di sebelah

pun, Bi ada ular. Aaaak ular!" teria

mana

tidak terkecu

aik ke lantai atas,

rlari ke b

itu bahaya!" t

engambil tasku yang se

. Sengaja aku teriak ular, biar bisa mengalihkan perhatian mereka. Aku tahu, Mas Andi ta

rti. Kami berdua keluar dari rumahku, dengan m

n Indri mau pergi kem

n mau pergi kemana. Aku bingung mest

ulang ke rumah Bibi. Kita tinggal berdua

n, kemana aku harus pergi. Kebetulan, suami Bi Ratmi sudah

ita cari bus dul

angkot, dan berangka

mi langsung menaiki bus jurusan

. Seandainya Ayah masih hidup, dan tahu sifat asli Mas Andi dan Hana. Mungkin kehidupanku

p tanganku, menc

ali lagi kepada Non Indri. Hanya masalah waktu kita tidak tahu. Berdoa, usaha, hanya itulah yang bisa kita lakukan sekarang." Bi Ratmi terus me

hkan. Akhirnya kami sampai di sebuah

alam bus, kemudian berja

apa tuh yang data

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka