Cinta Seroja
asan. Tapi dia sendiri sudah menerima, gim
rucap dari bibir Eza, dalam hitungan detik Eza menatap semua orang yang b
n bikin kami penasaran," ujar juragan Anw
Abah saja," melirik kepada orang tuanya kemudian menun
a. "Beneran Eza menyerah
tolak pun percuma kalau Abahnya menerima. Berarti mau tidak mau ya harus
lanjutkan ucapannya. Membuat semua mata memandang teramat pen
Juragan Anwar mena
dengan senang hati," ujar bah
ng yang berada di sana sangat antusi
agan Anwar menoleh putranya yang amat sangat bahagia, tidak la
it di mengerti. Tertunduk malu, tangannya berasa dingin
nwar memberikan sebuah kotak cincin pada
, ini Neng. Dip
"Wah ... cantiknya cincin ini Neng," umi Marni meng
narik tangan Eza lalu memasukan cincin itu ke jari manis Eza, jari y
ggung jawab atas semua tentang Neng Eza, dan tanggung jawab Abah akan berpindah ke pundakn
ukah bersedih. Menatapi cincin yang kini m
ka? sebab lebih cepat, kan lebih baik?" ujar j
angat serius. "Iya benar. Lebih cepat lebih baik. Niat baik tidak boleh di tunda-tu
get kenapa secepat itu. Dia belum mengenal Dir
Maaf Abah, apa tidak terlalu cepat? kami belum saling mengenal. Setidaknya berikan waktu
kan bagi siapa saja yang melihatnya Penampilan Eza yang sopan dan berkerudung menambah nilai kecant
kahannya kami siap Bah," sambung
... nanti juga setelah kalian menikah. Lebih banyak waktu untuk saling mengenal bahkan itu lebih ba
ambil pegangan tangan atau apa, kan silahkan karena sudah hak kalian
jadi gusar. Gelisah penuh kecemasan, gimana kalau ternyata dia bukanlah lelaki yang tepat untuk dirinya. Meski kel
dingin dan berkeringat, tidak berani bicara
Umi siapkan makan, sudah lapar nih
or ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Kebetulan ta
r keputusan kapannya, terus keputusan hari H nya kapan nih akan berlangsu
ok dan membuang asapnya. Barulah bah Bani berkata kembali, "Saya in
dah ada keputusan gini," jurag
ur, berdiri di pintu seraya ber
nih. Pasti semuanya juga lapar, kan? ucap bah Ban
makan, di ruang tengah hanya t
gil Dirwan m
menunduk m
nikah sama Akang?" tanya Di
an, Dia bingung tidak tau harus berkata apa. Perlahan mengangkat kepalanya mel
kesusahan melihat cantik nya Neng Eza," goda Dirwan samb
en
Eza malu Kang," ungkap
, bukan siapa-siapa ini. Apa lagi tin
lu sebentar," Eza beranjak dan mel
a. Membuat langkah Eza terhenti dan sontak m
ejut tidak menyangka D
aaf Neng. Akang hanya ... hanya ingin di temani Eneng
Eza mereka baru kenal tapi Dirwan
sam