icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Seroja

Bab 4 Untuk melamar

Jumlah Kata:1087    |    Dirilis Pada: 11/09/2023

munya yang ada sepuluh orang, laki-laki dan peremp

bahagia terpancar jelas dari wajahnya. Semua tamu

ni apa kabar?" sapa jurag

wabarakatuh! Alhamdulillah dalam kead

bisa bersilaturahmi ke sini pada saat yang mungki

dari kampung sebrang. Ayok silahkan masuk, maaf rumahnya sempit. Maklum begini

bah Bani menghadapi para tamu, sementara Neng

rgetar. Badannya jadi panas dingin, menuang air saja beberapa kali tumpah sa

ani saja, Eza berdiri menautkan jari jemarinya, dia belum bisa menenangkan dirinya itu. Memb

yang berisi gelas minum. "Bismillah. Aku harus membawa dan menyuguhkannya

ra tamu sudah berkumpul di sana. Eza berlutut menyuguhkan ai

nya! untuk ke dapur mengambil cem

ma ada air putih," uca

angan merepotkan lah," sahut juraga

Ia simpan di tengah-tengah meja, lalu Eza m

ya?" tanya seoran

knya," sahut

ik. Sopan san

hah, pastinya," gumaman mereka seakan

menentu. Supaya tidak sia-sia. Eza mengisi wakt

uk melamar Neng Eza untuk putra saya Dirwan! dan semoga berkenan menerimanya. Ini data-

iknya sesaat kemudian tersenyum pada para tamu seraya berkata. "Ayok silahkan diminum dan

guhannya," timpal seorang Ibu-ib

an," umi Marni menge

memerintahkan seluruh umat muslim untuk menunaikan kewaj

ulu, setelah itu kita lanjutkan lagi obrolan

Biar nanti obrolan ini dilanjut lagi," jaw

tuk melaksanakan sholat magrib dul

rgi ke dalam untuk meny

menghampiri Neng Eza yang duduk memeluk mukena. "Suda

mi, baru

bu Marni mengajak sh

mengenakan mukenanya da

Usia yang panjang. Kesehatan, di cukupkan reje. Tidak terasa men

za menatap wajah wanita paruh baya itu. "Umi ... a

nlah Neng, kalau itu jodoh Neng Eza Insyaallah. Berdoalah

kepala di dada Uminya mera

putri Umi ini. Jodoh yang baik, rejeki yang baik. Kebaha

abah, terimakasih juga Umi dan abah

akan menjadi orang tua dan akan merasakan gimana sayang nya terhadap

duduk tegak dan

juga ya kalau Umi panggil?" ucap uminya samb

n berbaur dengan tamunya yang sud

diterima. Apa justru sebaliknya? Begitupun perasaan Dirwan saat ini begitu tegang, jantung nya berdegup k

a sudah tidak sabar gitu. Ingin segera mendengar sebuah

wab saat ini juga, tentunya saya akan menerima lamaran ini. Tapi walau bagai manapun yang akan menjalani, kan

, beberapa detik kemudian sampailah depan kamar Eza. Seraya membuka daun pintu u

ang Dag dig dug seperti bedug yang ditabuh. Keringat dingin pun keluar, suhu tangan begitu dingin. Apa

g jawaban Neng Eza, tentang lamaran Dirwan ke Neng Eza diterima nggak? kalau Abah mah sudah

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka