Cinta Seroja
n terdengar jelas memb
uteranya datang kemari. Dan InsyaAllah malam nanti akan datang lagi dengan rombongan, k
jabat tangan namun lagi-lagi Eza balas deng
apa jam segini bertamu ke sini segala. Tak tahu apa orang lagi mencari sesuap nasi, eh kok sesuap
kan mahal jadi tidak cuma sesuap nasi saja yang akan d
ang beberapa lama perkebunan abahnya sudah kelihatan. Di sana ada seb
. "Kemana? tidak ada, oh itu mereka di saung," g
saung. "Assalamu'alaikum ..." Eza tak lupa meng
Neng, sudah makan belum.?" uca
nyengir lalu mengambil daun dan di isi nasi beserta laukny
i yang datang ke rumah, melirik Abahnya
?" Abah Ban
g, he
in yang tidak keliahatan, kan past
engingat nama tamunya tadi dan sesaat terd
war katanya dari kampung s
apa?" tanya Uminya
temu Abah. Sore atau malam, gitu,"
Abah gak berhutang, kan sama mereka!" Bu Ma
k anak gadis, Abah mah gak punya hutan
ru nyadar bahwa kedatangan mereka itu untuk melamarnya. Kemudian Eza menunduk seolah melih
k menanam sayuran. Namun Eza membantu orang tuanya hanya samp
mau nyetrika!" sambil berd
ng. Adikmu sebentar lagi pasti p
um tangan sang ibu setelah sebelum
lamu'alaikum... " lalu Eza pergi m
eng" suara bah Bani
sholeh ya Mi? Yang dapat menyayangi dia sepe
u. Siapa orang tua yang tidak ingin anaknya mendapat yang t
ahut bah Bani la
n akan menerima juragan Anwa
ya Mi ... tapi putrany
ia anak baik ya Bah?" suara
saja memilihkan calon buat anak kita. Setau A
n mengambil air wudhu! untuk men
zuhur, lanjut mengambil pakaian yang sudah pada kering. Adik bungsuny
za memandangi Zikri yang t
nanya. Zikri yang kini duduk di kelas satu
. Nanti sakit loh," Eza
kaian dulu." Zikri pergi
sambung Eza saraya mengayunkan setr
u Dayat, nanyain teteh," suara Zikri yang
guru Dayat adalah seorang duda yang perna
Zikri mengerny
a. Itu saja cuman titip salam k
bung Zikri lagi, di dalam pandangan dirinya pak
ik, teteh, kan lebih dulu meng
eh," jelas
eteh sama dia gitu, iih ... yang lebih muda juga masih banyak! yan
bisa saja Zikri codohkan, hehehe." Zikri segera meninggalkan kaka nya se
k ada-ada saja." Eza menggeleng dan
ih sayang itu sedang menikmati suasana sore yang indah. Rumah nya yang jauh dari tetangga hanya di k
ang yang datang, Sepertinya men
but, kebetulan rumah mereka tidak dapat dimasuki mobil. Yang bisa masuk ke halaman hanyalah roda dua
Anwar Mi! Ternyata mereka datang lagi, se
berdebar tak karuan. Sudah pasti Abahnya akan menerima lamaran
sam