Unexpected Wedding
kemas dan diantar ke rumah
intang, Indri bukanlah seorang ibu yang jahat. Wanita itu juga tidak pernah menghina Lintang, maupun bersikap kasa
jak mendatangi kamar pengantin Lintang bersama Anwar pagi ini. Jika bukan
Baik-baik di sana dan jaga nama baik keluarga. Cukup Biya yang sudah bikin kami malu
kebaikan keluar Dewantara selama ini. Meskipun diperlakukan berbeda dalam urusan kasih sayang, tapi Lintang selama ini tidak perna
kamar," titah Anwar kemudian beranjak p
intang segera memesan sarapan sesuai titah Anwar barusan. Sebenarnya, Lintang ingin turun untuk sarapan di restora
r suara pintu kamar yang tertutup. Sejurus kemudian, ada Raga yang kembali menem
ngan garis nan tegas itu, pagi ini tampak begitu segar dan berbeda denga
nya tidak perlu lagi dijawab oleh Lintang. Dengan melihat Anwar dan Ind
gguk. "Mas Rag
ka keluar, waktu belok ke lorong kamar in
angguk. "Mungkin. Ma
kamu di lobi," ujar Raga memberi tahu. "Nama
ggukan pada Raga. "Tadi, ba
a melepas tatapan dari Lintang, Raga berjalan
mana Raga melangkah. Namun, ia masih saja berdir
sebutan bapak pada ayahnya. Hanya saja, terasa aneh di telinga R
angguk. "Mas Raga a
a mengeluarkan ponsel dari saku ce
ponselnya pada Raga. "Ada lagi, Mas?" tanyanya setelah Ra
sedari tadi hanya berdiri di tempat. Menurut Raga, Lintang hanya kurang merawat diriny
di salah tingkah. Apa ada sesuatu yang salah dari d
ada lagi yang dibicarakan, lebih baik Lintang me
aja Raga tersinggung denga
kan
aga bersedekap dan menegakkan tubuhnya. "Apa yang ditawar
leng pelan. "Bapak ... ngga
, kamu memang suka dengan Saf
ir sebelumnya," ungkap Lintang. "Saya
um sinisnya. "Safir dan orangtuaku pernah m
ak keluar sama sekali w
k mun
n pak Ario atau bu Retno, ka
pun yakin Lintang telah
akan malam kedua keluarga tersebut dilaksanakan? Buka
lam karena putranya sedang demam. Jadi, ia tidak bi
g diajukannya pada Lintang. Yang jelas, ia sudah memberi b
beberapa hal yang hendak ditanyakan
endak berdiri, seketik
n ini cuma di at
yakin, karena memang s
batas w
ertanya, dan hampir bisa me
hun lagi." Lintang tahu benar koalisi seperti apa yang tengah rancang kedua keluarga demi
inya pertanyaan Lintang cukup masuk akal. Ketika nantinya keinginan keluarga te
au kita pisah, setelah semua
tidak perlu menghabiskan waktu hingga seumur hidupnya dengan Lintang. "Tapi, cukup kita yang tahu den
, Ma
yang mau d
u la
lak
an nasibnya, Lintang akhirnya memiliki sebuah ide untuk menggantikan kegiatannya. Tida
rdiri setelah melihat jam yang melingkar di pergelangan
ngebolehin aku keliaran jadi sales. Aku ngerti, Mas Raga dan keluarga Sailendra pasti malu punya m
iran Raga. "Keluarga Dewantara, pemilik media tersohor punya anak yang kerja
r, tapi tidak bisa men
intang mengabaikan pertanyaan Raga. "Apa bisa saya
mengenal Lintang, tapi gadis itu menyimpan
pinta Lintang kembali menyematkan senyum yang