icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

180 Hari Menuju Akad

Bab 5 180 Hari Tersisa

Jumlah Kata:987    |    Dirilis Pada: 20/09/2023

bukan pernikahan seperti ini yang ku harapkan.'Enam bulan? Itu artinya aku masih punya 180 hari lagi untuk mengatur strategi, ini adalah kesempatan yang bagus,' ucap ku di dalam hati dengan s

n lelaki itu, karena aku terlalu muak jika menyangkut apapun tentang dirinya, selain itu aku tidak ingin berbicara dengan siapapun sekarang.'Apa aku harus kabur saja dari rumah ini?' Tiba-tiba saja aku memikirkan sesuatu tanpa berpikir panjang. Ya, bagaimanapun juga aku tidak ingin menikah dengan lelaki yang sangat aku cintai, tapi apa yang harus aku lakukan sekarang, jika aku kabur dari rumah maka aku akan menjadi anak durhaka dan yang kedua, aku akan membuat kedua orang tuaku malu dilingkungan karena anak gadis mereka kabur sebelum hari pernikahannya. Ya, aku tidak bisa membayangkan bagaimana malunya keluargaku atas sikapku yang sama sekali tidak dewasa. Tapi, semakin aku memikirkan, semakin aku ingin lari dari masalah ini. Aku meraih ponsel ku kembali, mencoba menghubungi Arya, ingin bercerita dan berbagi banyak hal kepadanya terutama tentang dilema hati yang sedang ku hadapi saat ini. Namun, entah mengapa lelaki itu tidak mengangkat panggilan dariku, ia seperti hilang tertelan bumi, tanpa kabar berita apapun kepadaku, bahkan ia tidak menjawab pertanyaan dariku tentang kesediannya menemani hari-hari ku yang tersisa sebagai seorang gadis sebelum akhirnya takdir menuntun ku menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak ku cintai.'Apa yang harus aku lakukan sekarang, Tuhan?'Aku mengacak-acak rambut ku dengan kedua tanganku karena aku terlalu pusing memikirkan semua persoalan hidup yang tengah ku jalani. Kepala ini terasa teramat sangat berat sekali seolah ada beban berat yang saat ini sedang kutanggung, tidak hanya itu saja, saat ini seolah banyak jarum-jarum yang menusuk kepalaku ini sehingga aku merasa tidak sanggup lagi untuk menanggungnya.Aku seperti orang gila yang tidak tahu arah dan tujuan, tidak tahu akan melakukan apapun sekarang karena semua yang terjadi dalam hidupku ini sudah tidak bisa lagi ku elakkan, semua diluar kendali ku sebagai manusia. namun, satu hal yang ku yakini kalau Tuhan tidak mungkin mempermainkan takdir hidupku, Tuhan tidak mungkin membuatku dan keluargaku malu, Tuhan juga tidak mungkin menghancurkan semua impian-impian ku.All

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka