180 Hari Menuju Akad
sini. Tubuhku langsung merespon amarah, aku bangkit dari pembaringanku dengan wajah memerah penuh ama
i yang jahat?" protes ku dengan nada suara bergetar. Ku tantang mama dengan mata melot
tidak mencintaimu, bahkan ia mengatakan kalau ia
seperti yang mama Anita tuduhkan, Arya tidak pernah memanfaatkan ku, Arya juga tidak pernah mempermainkan perasaanku, ia adalah malaikat yang
itu," ucapku lantang dengan keyak
n Arya lagi! Ustadz Fahri adalah lelaki yang bisa menjadi i
dan emosi kepadaku. Tapi, aku masih tidak bisa menerima keputusan orang tuaku. Bagaimana
dilihat dari agamanya, kel
akan, karena bagaimanapun juga, apa yang mama Anita sampaikan benar adanya. Agama islam memang telah mengatur dan memberi petunjuk
nak gadis kesayangan Mama belum menikah sementara dua orang adikmu telah menikah,
bisa menikah dengan lelaki
mengajar di pondok pesantren milik ora
k mencintai le
hkan dan bisa hidup bahagia sekarang. Jadi jangan membantah lagi, gantilah bajumu de
cur dan terluka, diriku seperti tertusuk panah tepat di hatiku. Ujung dari per
ngin bertemu den
mengungkapkan isi hatiku, bahwa aku menolak perjodohan ini, b
ah lelaki itu ke rumah, kenalkan sama Mama dan Papa, karena
natan dan ditinggalkan membuat hatiku mati, aku sulit dekat dan percaya dengan makhluk yang namanya laki-laki. Aku beranggapan kalau semua lelaki itu sama dan aku sangat takut untuk ditinggalkan lagi setelah aku memberikan seluruh hatiku kepada makhluk dengan label buaya darat itu. Ya, Tuhan memang m
sukai maka berhentilah sekarang,
i yang berhasil menyembuhkan luka-luka di dalam hatiku. Arya satu-satunya lelaki membuatku percaya kalau masih ada lelaki baik dan tulus di dunia ini selain papa ku. Ya, kami berdua memang tidak berpacaran, kami ha
arena lima menit lagi Ustadz Fa
lihkan untukku, tapi dengan baju yang sudah ketinggalan zaman yang jarang sekali aku gunakan. Tanpa menggunakan make up, bedak atau pun lipstik, ku pastikan wajahku terlihat jelek dan tidak menarik di depan kaca sebelum akhirnya bersiap keluar dari kamarku. Dengan menggunakan gamis berwarna abu-abu dan jilbab berwarna mer
, sini
n kode dari mama, kalau aku ha
k. Tidak ikhlas tentu saja, tidak rela apalagi, yang jelas aku hanya tidak ingin membuat orang tu
, sini,
tergambar indah di wajah beliau. Sebuah ekspresi wajah yang menggambarkan