Suami Bastard Yang Manis
rena dengan nada serak dan penuh penghayatan, sembari men
u
erempuan tersebut dengan enteng dan tanpa merasa berdosa sama sekali. Melihat itu beberapa
ih, mentang-mentang Rafael dan Serena sudah
arah, menatap tajam dan memperingati pa
Rafael meraih pergelangan Serena dan langsung men
ram Serena lagi-lagi ketika Rafa
u
enutup pintu -- juga menutup akses agar Serena tidak bis
ya, Sialan!" Rafael menggeram marah, maniknya menggelap dan aura mengerikan keluar da
Serena, Hah?!" tambah Rafael lagi, s
anya mengusap kepala Serena. Tapi akan menikahinya dan menculiknya darimu." Maxim ber
nyapkannya, tapi sayang sekali Ra
uga dingin dan kaku. Setelah mengatakan itu, Rafael langsung ke mobilnya -- meningg
*
Rafael ketika Serena dan dia b
malas, mendelik dan juga
erempuan itu -- di mana Serena tengah duduk di depan meja rias sembari sibuk dengan ponselnya. Rafael
nya dari cekalan Rafael sembari menatap lelah bercampur kesal ke arah Rafael. "
acak surai Serena lalu mencium kening perempuan itu dengan lembut --
e
berniat membantumu mandi. Ayo." Rafael berucap sera
Karena masih loading dan belum paham kemana arah tujuan Rafa
kl
u tersenyum ke arah Serena dengan men
depan dada sembari perlahan melangkah mundur ketika Rafael ber
Rafael. Nadanya rendah dan berat, terdengar seksi dan
ada dia ketakutan dan merinding disko
u
secara kasar sembari menatap takut-takut ke arah Rafael yang sudah berada tepat di depannya -- den
y Gabriel. Aku ... aku bisa berteriak!" ancam Serena yang sudah sangat panik, merings
ini menghimpit tubuh kecilnya dengan din
merasa lucu dengan air muka serta ancaman Serena. "Kau ing
eringsut ke dinding -- merasa terancam de
ngannya, menyungkurkan tangan Serena juga yang menyilang di depan dada perempuan itu.
i sini!" cicit Serena. Rasanya bercampur ad
hanya karena Rafael membuka kemejanya. Meskipun mereka sudah mel
embuat Serena sema
harusnya sekarang kau biasa saja," ucap Rafael dengan santai, terus melucuti pak
na, yang sudah masuk dalam bath up --
juga dengan sekarang, Wife." Rafael menarik lembut kepala Serena untuk di sandaran ke sisi bath up yang s
uat Serena sebenarn
an mahkluk satu ini!' batin Serena, diam-diam menikmat
un
istrinya, dia lanjut dengan ritual memandikan perempuan itu. Dia menyabuni tubuh Serena, menggo
get dan tak percaya jika Rafael bersikap ba
*
setengah marah saat Rafael terus men
n. Dia mengganggu Serena yang berniat memakai pakaian dengan menarik-nari
jahilnya kembali menarik handuknya. "Rafael, tolong! Aku in
bali menarik handuk Serena -- berniat untuk melorotkan handuk tersebu
nggemaskan da
otot horor ke arah Rafael saat
berganti dengan air muka kaku dan
na lalu langsung membalik tubuh, berniat mengambil pakaiannya. Cik, lebih baik
Rafael. "Rafael, Cik! Kamu pikir ini lucu, Hah?! Balikin handukku!" pekik Serena, masih berjongkok sem
semakin menjerit saat
tlah! Dia tertawa di atas penderitaan Serena. Matanya--
ngulurkan tangannya ke arah handuk yang melilit di pinggang Rafael. Dia
arik tangannya -- pipinya tiba-tiba memerah dan terasa panas,
erena melakukan itu, dia ya
el berhenti tertawa, menaikkan sebelah asli se
rik handuknya? Ba
handukku, El!"
un
anduknya sendiri ke bawah -- membuat Serena yang kebetulan tepat di d
aa .