Suami Bastard Yang Manis
a yang berbeda dan terasa baru tentunya, kini keluarga Azam bertambah satu. Serena a
ya berucap lembut, menatap hangat pada m
erena akan merasa sangat sedih karena dia tidak tinggal dengan ora
Mommy." Serena
g sama. 'Nih anak ada sisi terangnya juga. Kirain gelap melulu.' ba
aklum! A
al yang asing bagi Serena, dia sering kemari. Tapi ... dengan status yang dia sandang sekarang, entah kenapa tempat ini
sama nih orang malah besarnya kenyataan bangun rumah tangga sama setan satu ini. Nyesel aku kenal dia pas kecil.' bat
u
nabrak punggung Rafael yang tiba-tiba berhent
l sangat brengsek! Pria ini merenggut mahkotanya dan berlagak baik di depan kedua orang tua Serena. Sa
a kekasihnya itu. Cemburu?! Tidak! Tapi Serena merasa dikhianati dan direndahka
ma dengan hal itu. Namun ... kasih
afael akan memarahinya karena pria ini memang mudah marah dan kesal. Namun Serena salah, Rafael malah meng
erena Dengan menatapnya tajam. Rafael membuka pintu kamarnya
n khas langsung menyeruak dan memenuhi indera penciumannya. Kamar bernu
na Serena pernah disuruh oleh Satiya untuk memanggil Rafael makan. Saat itu, S
kar karena sesuatu, dan karena insiden memalukan
n menjaga pandangannya. Dia sangat menghormati perempuan. Namun sekarang, setelah dia bes
arah Rafael yang sudah masuk
singkat, menoleh dan men
erena. Dia sudah mengantuk tetapi takut m
i Rafael-- Serena merasa sangat canggung dan kaku. Apalagi hubungannya dan
rahangnya mengatup. "Di lantai! Dasar stupid!" ketusnya be
an Sere
e
rjabkan mata karena ingin menangis. Sel
engambil bantal di ranjang lalu meletakkannya di lantai. "Dia tidak akan marah ji
kl
, bersamaan dengan Serena yang
alan panjang ke arah Serena dengan r
gan kasar Rafael mendorongnya ke atas ranjang, memb
de
akit hati dengan perlakukan pria ini padanya. "Apa masalahm
naik ke atas ranjang dan berbaring di sisi
i ... kenapa?' batin Serena, memperhatika
ng
engerjab beberapa kali, menatap handphonenya yang i
i
phonenya terse
nya karena takut Rafael terganggu dan marah lal
ndukkan tubuhnya untuk mengam
u
tak sengaja lututnya kejedot k
li ke tempatnya semula, bersamaan dengan Rafae
ram Rafael, marah dan
pelan. Dari Rafael yang gila ingin dekat terus dengann
batin Serena berusah
fael sangat sensi padanya. Pria i
guling di tengah ranjang untuk sebagai batas. "jangankan melewa
an memilih berbaring. Jujur saja, dia sudah sangat lelah -- lelah karena pern
juga kembali membelakangi Se
dan dengan guling pembatas. Mereka lebih cocok disebut
s. Rafael mengambil guling pembatas tadi lalu melemparnya sembarangan arah. Kemudian dia menarik Se
i berpandangan dengan Maxim ketika di villa. Keduanya
mempering
*
pelukan Rafael. Beberapa menit tadi dia loading. Namun ketika mengi
ayah Rafael dan bahkan ti
t. Ke--kenapa aku bisa di sini?' b
aja tangan Rafael mencekal pergelangannya. Ketika Serena menoleh ke arah p
ra serak dan berat, khas bangun tidur. Terdengar seksi t
erena melongos dan menganga lebar-lebar. Sangk
log in tetapi sudah me
dari ranjang. "Si--siapa tahu kamu yang pindahin aku tadi malam ke tempatmu. Dasar gila!" ce
na memperhatikan wajah Rafael ketika baru ban
Rafael sudah besar dan dewasa!' batin Serena, berjala
imu," seru Rafael dengan nada serak dan berat, menatap istriny
kspresi kesal Serena sangat me
ili perempuan itu, sej
las-malasan di atas ranjang. Satu hal yang p
ri ke arah kamar mandi dengan senyuman licik
amar mandi laku masuk begitu saja -- bertepat
gup dan takut. Kenapa juga pria ini masuk ke
dah tidak ada ke
gusir namun malah meringsut ke sudut kamar
nusia Kera," ledek Rafael deng
oror dan tak ter
... ah, maksudku, Papa Thomas
pada Rafael. "Yaudah, aku yang pergi," kesal Serena, menghe
tangannya, membuat Serena berak
gan berusaha melepaskan tu
, Baby Girl. Tapi kau harus bayar ...," bisik Rafael dengan nada rendah dan serak, tangannya yang di pi
susah payah, menatap antara memohon dan memperingati. Dia tidak ingin tunduk,
Belum bayaran karena kau m