Bukan Pernikahan Impian
jilbab putihnya. Wanita yang mengenakan gamis putih bercorak floral itu masih belum bisa menerima kenyataan jika sekarang statusnya telah berubah menjadi seo
an sekadar menoleh ke pria yang berstatus suaminya pun en
erkata dengan datar, wajahnya menunjuk
tapi tetap sah di mata agama karena seluruh rukun nikah telah terpenuhi. Saya juga ingin seluruh warga yang menyaksikan
ori desa mereka. Pak RT dan seluruh warga pun telah memaafkan, tetapi mereka tetap menyayangkan perilaku keduanya. Mereka juga menyampaikan kepa
mpermalukan dirinya. Namun, dia sadar kemarahan itu tak akan membuahkan apa pun. Semarah apa pun dirinya tidak bisa meng
etapi lu harus bisa kontrol agar situasinya tida
kesel banget diper
ran yang ada. Oh iya malam ini kita harus balik
percayaannya yang selalu bisa diandalkan. Bahkan Natan datang tepat waktu ketika dia membutuhkan pertolongan. Ezar pun
aprawirya yang melihat Ezar h
ar menepuk pundak Natan bermaksud mengajak Natan meninggalkan t
n istrimu?" Nataprawi
atau tidak." Ezar menja
menjalin kasih dengan lelaki tak berhati itu. Nataprawirya ingin sekali melayangkan pukulan lagi, te
mimu." perintah Nata
ibu dan ayahnya. Dia akan sangat merindukan kedua orang tuanya. Ziya menatap ayahnya berharap ada belas kasihan di sana, tetapi Nataprawirya jusrtu mengalihkan tatapannya. Ziya merasa menjadi anak yang terhina sa
meninggalkan pemandangan menyedihkan
it meskipun tidak sesakit sebelum diurut. Ziya menarik napas dalam berusaha menerima semuanya. Dia meletakkan k
berusaha mencairkan suasana. Natan yang ramah pada semua orang berusaha mengenalkan
Natan memperkenalkan diri sambil melirik kaca yang tergantu
ya." Ziya menjawab de
lalu ditangkap warga untuk menikah?" Natan
itu. Ziya memilih untuk kembali fokus melihat gelapnya malam dari balik kaca mobil. Natan yang merasa t
Lu nanya
, enggak usa
, gue capek. Lu
l yang dikendarai Natan pun telah sampai di Jakarta. Dia melihat kedua penumpangnya yang tertidur nyenyak. Natan tak tega memban
" Natan menep
zar yang langsung kemb
nggak bisa ngantar sampai ruma
gue g
rumah gue terus lu nyetir lah sampai ruma
pusing karena liburannya berujung masalah, tetapi
gak amne
t sih, Bro." Keduany
as seakan beban masalah tidak ada. Sejak bertemu dengan Ezar sore tadi dirinya lebih sering m
malan hari dengan cahaya yang tidak terlalu terang membuat rumah itu seakan seram, berbeda ketika siang hari oran
n pun keluar dari mobil
buat
mbaikan tangan ke Ziya yang
a menoleh ke tempat Ziya duduk. Ziya tak sadar jika Ezar melihat ke arahnya kare
, Zi." Pertama kalinya
gar untuk pertama kalinya na
kamu." Ezar kemb
na apa yang terjadi dengan hidupnya. Ziya ingin sekali kembali ke rumahnya saja, tetapi itu tidak mungkin karena ayahnya p
agar dapat segera beristirahat. Namun, tiba-tiba ada pengendara motor yang