Istri Sang CEO (After Married)
angan saya se
Pi
ndapat semburan darinya. Wanita itu memberengut me
ia," gerutu wanita itu yang sedang beberes. Membuat beberapa p
aryawan yang berani beradu argumen dengan atasan mereka
a yang duduk di sebelah kubikelnya dengan kekehan t
rmohonan. "Ada yang mau gantiin posisi gue, nggak?" tanyanya
ahal Sella berkata begitu karena sebenarnya kali ini dia
... to
suara lantang
ekedar mendengarnya saja. Sangat berbandin
utupnya kembali Sella memilih duduk d
ya saat ini Sella justru asik menidu
gusan malas. "Kalau mau tidur ke kamar s
an Sella memilih melangkahkan kakinya menuj
demi mengurus kerjaan yang belum tuntas. Itulah sebabnya sang atasan memint
ian sekali atas
memiliki atasan sepertinya? J
emilih bergabung dalam satu ranjang yang sama. Memeluknya dengan erat sem
*
terbuka. Objek pertama kali yang dilihatnya setiap bangun tid
Rahangnya yang tegas, hidungnya yang mancung, matanya yang tajam saat menatap diri
kehadiran sang atasan di hidupnya, t
tapi tidak membang
ada datar yang keluar dari
Saya juga baru bangun, kok," ki
lik Rishan nyatanya tidak m
shan memberitahu keber
jang menuju kamar mandi. Melihat pria itu masuk ke kamar mandi
shan menghampiri Sella yang s
u Rishan sedang berpakaian. Kebiasaan buruk pria itu ya
berbicara seperti itu?" t
ishan tidak dihiraukan oleh Sella. Di
embuat Sella harus memasang muka tebal di
auh membuat Rishan menghentikan langkahnya men
ng saya?" tanya Rishan terd
teguran sang atasan, akan tetapi dirinya me
k yang bekerja saat jam mereka sudah selesai. Dan hal itu m
t Rishan menyejajarkan diri berjalan beriringan. Bahkan saat s
Jaga sikap." Sekali lagi Sella mendesis. Dia kesal, jengkel dengan sikap
k-beluk dirinya di perusahaan ini. Sebisa mungkin Sella ingin namanya bersih tan
atapan matanya enggan mengarah kepada Sella. Hal it
Br
kalau Rishan sampai seperti itu. Dia memegang kaki sebelah pintu takut-takut
enutup pintu tak kalah kencang, mungkin jika
Pa
Cu
ng didapati oleh Sella karena serangan pria itu. Beberapa kali dia b
engan napas yang saling bersahutan. Dia membelai pipi mulus Sella
ipinya yang merona. Namun, pergerakannya kalah cepat karena Rishan sudah lebih
ella tidak bisa menolaknya karena pesona Rishan begitu kuat dia rasak
m rok spannya. Wanita itu menggeleng, menetap sekeliling yang diikuti juga oleh p
ial
Sella." Sella bergidik nge