Bukan Cuma Rommate
uara menggelegar terdengar dari salah sat
ak seper
an cepat Gyda memotong perkataan kekasihnya dengan berteriak keras. Perempuan itu sekarang sungguh tidak peduli bila di cap sebagai orang gila yang kalap. Dia benar-benar tidak mau
muka bumi kenapa harus dengan laki-laki ha? Apa selam
alam melihat kekasihnya dan seorang pria berdua di tempat dimana mereka selalu menghabiskan wakt
Tangis dan luka membuat dia tidak sanggup lagi menatap mereka berdua. Mengamuk s
dapat meruntuhkan ego si gadis sehingga hubungan mereka bisa kembali terjalin baik dan Gyda bi
lalu membuat si gadis tersipu itu kini justru malah membuat Gyda berteriak makin kesetanan. Memikirka
dalam sana tanpa harus mempertimbangkan kerapihan. Emosi sudah terlalu banyak menumpuk. Tidak sudi lagi dia tin
embanting pintu apartment mereka dengan keras. Ya, itu adalah akhir dari sempurna untuk drama ini, sandiw
nta maaf seperti drama televisi. Ah, tidak! si bangsat itu bukan lagi kekasihnya sekarang. Tangisnya pecah seiring langkah yang dia ambil sepan
anya dan melirik kesana kemari. Dia harus bangkit, tidak ada gunanya bersedih dan menangisi laki-laki macam mantannya itu. Memang dasar Gyda si tolol,
mana aku
a itu juga tinggal bersama dengan pacarnya. Meskipun Livia akan menerimanya dengan tangan terbuka, tapi pacarnya pasti tidak akan setuju karena kehadiran Gyda akan menganggu aktivitas malam panas merek
eadaan dompetnya yang tidak mencukupi. Biaya menginap satu malam sama dengan biaya hidup satu minggu. Bukannya pelit, tapi Gyda tahu batas mana yang lebih penting dan harus di prior
kasi g
carinya. Jika dia melakukan itu Gyda mungkin akan pertimbangkan kembali untuk hubungan mereka. Namun naasnya, bukan itu yang dia temukan melainkan seb
*
yang dia tempati sejak satu pekan lalu. Selama itu pula Delmar merasa bahwa dia menjadi pria paling kesepian seantero alam semesta. Dia butuh se
pekerjaan rumah. Karena Delmar adalah tipe yang akan membiarkan apapun yang telah dia sentuh tidak akan
bsennya pemuda itu membuat dia harus berkeringat di hari minggu dan Delmar benci itu. Alhasil ide gila mampir ke
lamat. Akhirnya tanpa pikir panjang Delmar memberikan alamatnya tanpa perlu banyak drama. Set
terus menerus memaksa pria itu membuka
il yang perlu merenovasi ruangan untuk lebih nyaman. Karena itulah Delmar harus rela meninggalkan pembaringan tercinta untuk maju meng
sek saat tidur. Dia sama sekali tidak peduli pada penampilan. Lagipula ini rumahnya, dan tidak mungkin ada malaikat yang datang
menguap seraya berjal
berpikir tentang adanya malaikat datang ke rumahnya beberapa
asar dengan penampilannya. Rambut panjang yang diikat ponytail setinggi penyanyi kenamaan Ariana Grande,
dis mengenakan sebuah high heels yang Delmar perkirakan setinggi tiga setengah inchi, sialnya itu sangat c
mengulas senyuman cerah yang Delmar perkirakan adala
sona. Lebih tepatnya itu adalah upaya terbaik yang bisa dia lakukan untuk m
emuda itu langsung menyadari bahwa itu adalah room chat-nya dengan orang an
dengan sangat ringan tanpa beban. Delmar bersumpah bahwa suaranya lebih terdengar bak denting lonceng sur
dalannya sebelum berani menjaw
engan mudah apa akhirnya dia akan di tampar dan dianggap mesum? Delmar mempertimbangkan seluruh moralitas
suaranya terdengar sangat da
yum lagi bahkan lebih cerah dari sebelumnya sebelum mengujar pada Del
elahan lagi menghadapi realita ini. Memang betul bahwa saat ini dia sang
suka berurusan d
kau bilang hanya aku yang menghubungi setelah kau mempost
menuliskan : dicari teman sek
begini bagai
i teman sekamarmu