icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bukan Cuma Rommate

Bab 2 Perempuan Barbar

Jumlah Kata:1820    |    Dirilis Pada: 21/07/2023

t lamanya. Sekarang dia malah disambut dengan ekspresi wajah menyebalkan yang di tunjukan sang pemilik akun postingan random, gesture tubuhnya apalagi.

uh tidak ada seorang pun yang bisa menolak pesonanya. Tapi sekarang pemuda di hadapannya seolah ingin di beri kesan berbeda, seo

rena dia sudah berkeputusan untuk tinggal di rumah pemuda bernama Delmar dihadapannya. Anggap saja ini adalah sebuah tindakan urgensi, lebih bai

sil dia andalkan dalam setiap situasi sulit. Dia berharap itu juga cukup untuk membuat pria itu bersedia m

esabaran yang semakin terkikis hingga pada titik terdasar

knya pria barbar tidak beretika. “Aku butuh teman sekamar pria, bukan perempuan,” jawabnya tegas dan lugas. Bahkan Gyda yakin pria

Karena Pria itu jelas-jelas sama sekali tidak terlihat tertarik meskipun Gyda telah mengeluarkan seluruh kh

mulai kehilangan kesabarannya. Dia menunjuk ponselnya sendiri dan menunjukan bukti bahwa pria itu harus menerim

ostingan itu nanti saat aku sudah tidak malas lagi,” imbuhnya sambil dengan enteng hendak

ngga bisa menghentikan pintu sebelum benar-benar tertutup rapat. “Apa m

a mempertimbangkan seberapa banyak usaha dan keringat yang telah Gyda kel

Delmar ini lebih menyebalkan dari pada mantan kekasihnya. Sangat tidak berertika dan buruk dalam menghadapi perempuan. “Aku sudah

artmentku aku yang punya keputusan untuk menerimamu atau tidak. Lagipula aku tidak

r dengan seorang pria. Aku muak d

kemudian kembali menarik pintunya lagi untuk dia tutu

oleh si pemuda. Membuat pria itu mendesah kencang di depan

udian angkat bahu tanpa empati. “Itu urusanm

r tanpa ampun lalu mengambil kesempatan itu untuk merangsek masuk saat Delmar mengaduh kesakitan akibat ulahnya. “Permisi, aku masuk ya. Terima kasih sudah mengi

idak diteri

*

nya,” tutur gadis itu tanpa rasa bersalah setelah

lih-alih memohon untuk tinggal. Delmar hanya bisa pasrah dan mendudukan dirinya dengan tenang di kursi sebrang si gadis, bertanya-tanya pada dirinya

debat sejak tadi. Maka keputusan untuk mengusirnya dan membiarkan dia berkeliaran diluar rasanya tidak etis. Salahkan didikan dari sang ayah yang memintanya untuk menghormati perempuan. W

hwa dirinya bisa mengetahui banyak hal. Tapi terkait perempua

sebelum memberikan jawaban, “U

rkan si gadis padanya. Tidak. Kebaikannya bukan untuk di manfaatkan seperti ini. Delmar tidak bisa terima. “Aku mem

ggal bersamamu dan itu sudah cuk

ang mungkin terjadi padamu di luar sana. Tapi setuju yang aku maksud adalah aku m

a. Delmar jelas tidak bisa diam saja. Karena itu, sebelum segalanya jadi tambah lebih buruk. Delmar lantas menuntut pada si gadis untuk mengerti bahwa dia tidak men

mpurna untuk ditinggali oleh dua orang. Faktanya juga tempat ini sangat dekat dengan pusat keramaian daripada di rumah lamaku.

idak suka—” Aneh bagi Delmar untuk berhenti mengucap demi memp

ak s

ki teman sekamar s

y dan mengharapkan seorang p

lakan dan seenaknya mengeluarkan statement. Tapi jika d

abaran untuk menoleransi hal itu.” Delmar tidak mengklarifikasi h

ang adil dan memiliki kompensasi sepadan jika terjadi hal yang tidak kita sukai,” usul perempuan itu deng

mu seperti s

arku juga laki-laki gay juga.” Nada suara perempuan i

eran dengan perubahan itu tapi itu bukan urusa

satu sama lain. Maksudku kita tidak perlu saling mengangga

takannya,” timpal Delmar

ri aku waktu untuk tinggal disini, sementara aku mencari tempat tinggal lain yang lebih sempurna dari milikmu ini. Ini permohonanku yang paling tulus, aku benar-benar sedang p

berpacu. Dia harus memilih antara em

ana dengan penawaranku yang satu itu?” tawar perempuan itu lagi. Kali i

bersih, buang sampah, dan belanja?” Delmar memang pada

ran uang sewanya cukup adil dan aku

erempuan aneh ini bukanlah sebuah pertanda buruk atau barangkali perempuan ini betulan malaikat yang di ki

tangannya pada si tamu asing yang t

a kesepakatan, tak lupa dengan senyuman menawan andalannya. “Aku tahu namamu ko

aku ti

. Entah mengapa dia senang mend

berceletuk ria tanpa pikir

gambil nama itu dari tokoh favoritnya,” jelas Gyda yang padah

nya, “Ah, aku bisa mengerti, san

tanya Gyda yang

op

the way, apa ini kamarku?” Dengan mudahnya Gyda bangkit dari posisinya meraih satu pintu yang adalah ruangan pribadi teman sekamar lama

buka pin

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 My New Rommate2 Bab 2 Perempuan Barbar3 Bab 3 Terpesona4 Bab 4 Struck Gold5 Bab 5 Terpesona Lagi6 Bab 6 Perempuan Merepotkan7 Bab 7 Cuek Tapi Perhatian8 Bab 8 Delmar Terpancing9 Bab 9 Kepepet10 Bab 10 Ge-Genius11 Bab 11 Kepincut12 Bab 12 Kissing You13 Bab 13 Menyerang Delmar14 Bab 14 Mulai Kepikiran 15 Bab 15 Kangen Dikit Gak Ngaruh16 Bab 16 Masih Perjaka ya 17 Bab 17 Gyda berbahaya 🔞18 Bab 18 Delmar Berbahaya 🔞19 Bab 19 Pengganggu20 Bab 20 Pacar Baru21 Bab 21 Cemburu22 Bab 22 Putus23 Bab 23 Pasca Putus24 Bab 24 Minggu Pagi25 Bab 25 Album Foto26 Bab 26 Nyaris 🔞27 Bab 27 Panik28 Bab 28 Nonton Bareng 29 Bab 29 Kissing You30 Bab 30 Perihal Ciuman Pertama31 Bab 31 Hasil Ujian32 Bab 32 Ajakan Kencan33 Bab 33 Ketemu Calon Mertua34 Bab 34 Ngobrol Bareng Camer35 Bab 35 Insomnia36 Bab 36 My Girl37 Bab 37 Saran dari Kawan38 Bab 38 Saran dari Kawan (2)39 Bab 39 Rencana Kencan40 Bab 40 Kutukan Mantan41 Bab 41 Kilas Balik42 Bab 42 Pernah Bertemu Ternyata43 Bab 43 Akan Merindumu44 Bab 44 Marina45 Bab 45 Firasat46 Bab 46 Kepergok47 Bab 47 Memilih48 Bab 48 Dear Deary49 Bab 49 Mantan Pacar Gyda50 Bab 50 Curhat ke Mantan51 Bab 51 Amukan Livia52 Bab 52 Gyda & Leo53 Bab 53 Bertemu Mantan Gyda54 Bab 54 Petunjuk dari Leo55 Bab 55 Kembali ke Rumah56 Bab 56 Gyda dan Permasalahan 57 Bab 57 Menghubungi Kembali58 Bab 58 Comeback Home59 Bab 59 Forgive60 Bab 60 Gyda61 Bab 61 Delmar62 Bab 62 You are Officially My Girl63 Bab 63 Kencan Perdana64 Bab 64 Preparation65 Bab 65 Persiapan66 Bab 66 Ice Cream67 Bab 67 Moment Panas68 Bab 68 Gangguan69 Bab 69 Mari Bercinta70 Bab 70 Hanyutkanku71 Bab 71 Whenever You are, Baby72 Bab 72 Reuni 73 Bab 73 Payback Time74 Bab 74 Menggoda di Kelas75 Bab 75 Aku Punya Pacar Baru, Ayah76 Bab 76 Gadis Musim Semi77 Bab 77 Morning Kiss78 Bab 78 Memories79 Bab 79 Memories (2)80 Bab 80 Almost Ending81 Bab 81 Bukan Cuma Rommate