Menikah Akibat Salah Culik
engatakan apa pun setelah mendeng
uara asisten ini me
ti saat ini." ujarnya memandang Kirana yang dengan tulus momong Mayla, "Karen
at salah menyasar orang, "Ah ya Tuan, sewaktu nona meninggalkan IGD Au
r ini segera mengalihkan
dia mengeluh dingin dan sakit." Dia baru tersadar Kirana pergi dari Austin Hospit
kartu rekam medis, kartu kontrol,
sih obat-obatan itu ke dia. Pag
enggandeng tangan Mayla lantas dibawa menuju kelas putrinya tersebut karena bel istirahat sudah berdering. Dia c
suara si asisten d
melihat sang asisten membawa tas ke
tanyanya sambil menunjuk k
gangguka
gambil semua barang tersebut, segera mengetuk pintu kelas yang
ama Mida melihat tuan pre
sapa pria itu
asta langsung mengemukan mengapa mengetuk pintu sa
hut Mida melihat ya
apa gadis itu dengan mami, "Ikut papi bentar. Ada yang mau papi sampaikan." Ujarnya menyebut dirinya papi, karena putrinya sudah men
lama kok. Kamu nanti simak baik-baik yang bu guru ajarkan. Kalau ada yang kamu tidak tahu,
paham instruksi
ri duduknya. Rasta cepat meraih tangannya digenggam pula, lantas tan
hnya lantas segera membawa Kirana keluar dari kelas. Saat di luar kelas, "Vian!" dia langsung berseru memanggil si asis
asta sambil melepaskan g
enggam tangan sang gadis, "Ingat kamu di sini maminya putriku." Imbuhnya mengingatkan statu
tnya dengan wajah kesal."Papi nyebelin!" i
pa segan mencium kening si nona
, ini baru
nnya terhenti sebab mendarat satu kecupan di bibirnya yang adalah
inya Mayla, maka
ghela napa
. Wajahnya tampak bahagia. Sedangkan Vian tersenyum geli merasa atasannya ketulaan, jadi
segera membeli sepotong roti c
rsebut, "Maksud papa apa ini?" dipamerkan roti
dokter Mahmud di dalam kolom buku informasi pasien milik si gadis, "Biar bisa minum semua obat-oba
um o
engar pertanyaan ini
sedang terluka? Karena luka
dianiaya dan diperkosa tuan presdir yang membuatnya terluka lum
gadis ini kembali teringat peristiwa
napas, diletak
ikit bernada judes, "Aku baik saja. Apala
a dokter Kansil, entah kenapa Ras
tu?" ditatap sang nona dengan binar mata cemburu
wa kesal sang presdir, "Aku bilang sudah diobatin dokte
enganggap aku baik, ti
t tersenyum geli karena d
al dengan sikap tuan presdir. "Mana mesum pula." Imbuhnya teringat semalam
s saat aku tersadar, aku bertanggungjawab at
anda." Dibujuk atasannya untuk menenangkan di
Dari kemarin mengagungkan dokter itu terus. Saya yang di dekatnya dijud
amati si presdir, lantas menghel
ngan tuan muda ini. "Dokter Kansil bukan pacarku.
r menggendongmu kemarin depan lift d
k menggendongnya. Karena ini pula rumah sakit menjadi gempar bisik-bis
idak ada pacar sejak pindah ke Jakarta ini, karena fokus kerja u
da pacar sejak pindah ke Jakarta, ber
dak mengabariku. Lantas juga ayahku mengalami musibah, di mana demi mempertahankan toko sembak
ebab awal sakitnya Malin, diraih tangan si gadis digenggamnya, tangan lainnya menyek
i hati Kirana, "Aku hanya tidak su
tidak ada hubu
ku rasa muncul dalam diri
ngkan Vian kembali tersenyum geli
ang dari Austin Hospital?" dibujuknya si nona agar mau minum obat, "Biar kamu pulih, d
ar ini, dikeplak gema
menaklukanku." Dia sadar pria itu men
irana karena dapat membaca maksud dibalik perkataannya itu, "Ayo mami, maka
, demi
+
a sebelum melakukan operasi. Mereka di sini adalah dia dan Rasta. Selepas menemani Mayla berakti
ngar suara Rasta
ggu di si
l ayahmu kok, karena ha
ini, "Lantas anda mengena
emintaku menunggu di luar kamar? Lantas mengapa memang
lagi bersama
kan hubungan suami istri, apa yang
yang bisa mudah jadi ba
m, tapi maminya Mayla,
nda meni
itu? "Ah sudahlah." Desaunya sambil menghela napas, diraih tangan Kirana, "Ayuk jangan buang waktu, kita te
Kansil sedang bersama Malin. Padahal di sana pun ada pak Ari
gutan itu, dikeplak
ruan pria itu, "dokter Kansil sedang memastikan ayah f
ggang belakang nona tersebut sambil menarik tubuh sang nona agar berdempetan dengannya. Dia
, karena terus mengekepin Kirana bukan dem
gan papi, "Ish, papi ngapain peluk pinggang mami?
a, sayang." Ujarnya dengan suara sedikit keras sambil memb
sok Rasta yang sudah di dengarnya dari pak Arifin, 'Ish mengapa mesra banget sa
era menyongson
a." Disapa leb
, "Saya sudah pernah mengatakan sebelumnya kalau Kirana adalah istri saya kan ke a
ta tersebut, langsung paham m
wara si presdir, "Baik-baiklah, maksud saya nyony
dir tampak senang karena si d
h menculik, salah mengira, salah memperkosa, kini salah mengakui pul
rifin yang tersenyum geli, "Maaf giman
ayahanda Rasta, "Mari anda dan tuan Rasta bertemu dengan d
a, segera ikut sang dirut. Namu
arena bisa kembali bertemu si ayah setelah mengalami
nikah sama pak Rasta." Diliriknya Rasta yang terus meme
rifin bahwa semua pembiayaan sudah ditanggung oleh Rasta Emilio. Lantas sang presdir pun sudah membesuknya, dengan satria mengakui tanpa sengaja merusak Ki
sikap Rasta, memberi izin itu, minta sang presdir
alam, merasa mengapa keadaan menjadi
irana terdengar suaran
, "Jelas diam-diam," ujarnya sambil ke sisi lain Malin,
nda?" tanya K
l menunjuk bekas luka di wajah si nona, "Pasti ini perbuatan pria di sebelahmu demi membuatmu mau m
diliriknya sang nona, ingin tah
r Kansil, "Anda benar luka ini bekas cambuk
ini, tidak menyangka si n