icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikah Akibat Salah Culik

Bab 10 Ada Yang Cemburu

Jumlah Kata:2238    |    Dirilis Pada: 19/07/2023

engatakan apa pun setelah mendeng

uara asisten ini me

ti saat ini." ujarnya memandang Kirana yang dengan tulus momong Mayla, "Karen

at salah menyasar orang, "Ah ya Tuan, sewaktu nona meninggalkan IGD Au

r ini segera mengalihkan

dia mengeluh dingin dan sakit." Dia baru tersadar Kirana pergi dari Austin Hospit

kartu rekam medis, kartu kontrol,

sih obat-obatan itu ke dia. Pag

enggandeng tangan Mayla lantas dibawa menuju kelas putrinya tersebut karena bel istirahat sudah berdering. Dia c

suara si asisten d

melihat sang asisten membawa tas ke

tanyanya sambil menunjuk k

gangguka

gambil semua barang tersebut, segera mengetuk pintu kelas yang

ama Mida melihat tuan pre

sapa pria itu

asta langsung mengemukan mengapa mengetuk pintu sa

hut Mida melihat ya

apa gadis itu dengan mami, "Ikut papi bentar. Ada yang mau papi sampaikan." Ujarnya menyebut dirinya papi, karena putrinya sudah men

lama kok. Kamu nanti simak baik-baik yang bu guru ajarkan. Kalau ada yang kamu tidak tahu,

paham instruksi

ri duduknya. Rasta cepat meraih tangannya digenggam pula, lantas tan

hnya lantas segera membawa Kirana keluar dari kelas. Saat di luar kelas, "Vian!" dia langsung berseru memanggil si asis

asta sambil melepaskan g

enggam tangan sang gadis, "Ingat kamu di sini maminya putriku." Imbuhnya mengingatkan statu

tnya dengan wajah kesal."Papi nyebelin!" i

pa segan mencium kening si nona

, ini baru

nnya terhenti sebab mendarat satu kecupan di bibirnya yang adalah

inya Mayla, maka

ghela napa

. Wajahnya tampak bahagia. Sedangkan Vian tersenyum geli merasa atasannya ketulaan, jadi

segera membeli sepotong roti c

rsebut, "Maksud papa apa ini?" dipamerkan roti

dokter Mahmud di dalam kolom buku informasi pasien milik si gadis, "Biar bisa minum semua obat-oba

um o

engar pertanyaan ini

sedang terluka? Karena luka

dianiaya dan diperkosa tuan presdir yang membuatnya terluka lum

gadis ini kembali teringat peristiwa

napas, diletak

ikit bernada judes, "Aku baik saja. Apala

a dokter Kansil, entah kenapa Ras

tu?" ditatap sang nona dengan binar mata cemburu

wa kesal sang presdir, "Aku bilang sudah diobatin dokte

enganggap aku baik, ti

t tersenyum geli karena d

al dengan sikap tuan presdir. "Mana mesum pula." Imbuhnya teringat semalam

s saat aku tersadar, aku bertanggungjawab at

anda." Dibujuk atasannya untuk menenangkan di

Dari kemarin mengagungkan dokter itu terus. Saya yang di dekatnya dijud

amati si presdir, lantas menghel

ngan tuan muda ini. "Dokter Kansil bukan pacarku.

r menggendongmu kemarin depan lift d

k menggendongnya. Karena ini pula rumah sakit menjadi gempar bisik-bis

idak ada pacar sejak pindah ke Jakarta ini, karena fokus kerja u

da pacar sejak pindah ke Jakarta, ber

dak mengabariku. Lantas juga ayahku mengalami musibah, di mana demi mempertahankan toko sembak

ebab awal sakitnya Malin, diraih tangan si gadis digenggamnya, tangan lainnya menyek

i hati Kirana, "Aku hanya tidak su

tidak ada hubu

ku rasa muncul dalam diri

ngkan Vian kembali tersenyum geli

ang dari Austin Hospital?" dibujuknya si nona agar mau minum obat, "Biar kamu pulih, d

ar ini, dikeplak gema

menaklukanku." Dia sadar pria itu men

irana karena dapat membaca maksud dibalik perkataannya itu, "Ayo mami, maka

, demi

+

a sebelum melakukan operasi. Mereka di sini adalah dia dan Rasta. Selepas menemani Mayla berakti

ngar suara Rasta

ggu di si

l ayahmu kok, karena ha

ini, "Lantas anda mengena

emintaku menunggu di luar kamar? Lantas mengapa memang

lagi bersama

kan hubungan suami istri, apa yang

yang bisa mudah jadi ba

m, tapi maminya Mayla,

nda meni

itu? "Ah sudahlah." Desaunya sambil menghela napas, diraih tangan Kirana, "Ayuk jangan buang waktu, kita te

Kansil sedang bersama Malin. Padahal di sana pun ada pak Ari

gutan itu, dikeplak

ruan pria itu, "dokter Kansil sedang memastikan ayah f

ggang belakang nona tersebut sambil menarik tubuh sang nona agar berdempetan dengannya. Dia

, karena terus mengekepin Kirana bukan dem

gan papi, "Ish, papi ngapain peluk pinggang mami?

a, sayang." Ujarnya dengan suara sedikit keras sambil memb

sok Rasta yang sudah di dengarnya dari pak Arifin, 'Ish mengapa mesra banget sa

era menyongson

a." Disapa leb

, "Saya sudah pernah mengatakan sebelumnya kalau Kirana adalah istri saya kan ke a

ta tersebut, langsung paham m

wara si presdir, "Baik-baiklah, maksud saya nyony

dir tampak senang karena si d

h menculik, salah mengira, salah memperkosa, kini salah mengakui pul

rifin yang tersenyum geli, "Maaf giman

ayahanda Rasta, "Mari anda dan tuan Rasta bertemu dengan d

a, segera ikut sang dirut. Namu

arena bisa kembali bertemu si ayah setelah mengalami

nikah sama pak Rasta." Diliriknya Rasta yang terus meme

rifin bahwa semua pembiayaan sudah ditanggung oleh Rasta Emilio. Lantas sang presdir pun sudah membesuknya, dengan satria mengakui tanpa sengaja merusak Ki

sikap Rasta, memberi izin itu, minta sang presdir

alam, merasa mengapa keadaan menjadi

irana terdengar suaran

, "Jelas diam-diam," ujarnya sambil ke sisi lain Malin,

nda?" tanya K

l menunjuk bekas luka di wajah si nona, "Pasti ini perbuatan pria di sebelahmu demi membuatmu mau m

diliriknya sang nona, ingin tah

r Kansil, "Anda benar luka ini bekas cambuk

ini, tidak menyangka si n

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kebuntuan Jalan2 Bab 2 Salah Sasaran3 Bab 3 Penyesalan Yang Terlambat4 Bab 4 Memiliki Harga Diri Tinggi5 Bab 5 Dewa Penolong6 Bab 6 Jebakan7 Bab 7 Tuan Presdir Tergoda8 Bab 8 Bidadari Cilik9 Bab 9 Ini Maminya Mayla10 Bab 10 Ada Yang Cemburu11 Bab 11 Menemplak Sang Dokter12 Bab 12 Kasih Sayang Yang Menyentuh13 Bab 13 Menyenangkan Putri Tuan Presdir14 Bab 14 Bahaya Menghampiri15 Bab 15 Akhir Dari Bahaya16 Bab 16 Dukungan Sang Opa17 Bab 17 Membesuk Calon Mertua18 Bab 18 Obat Penyembuh19 Bab 19 Pertengkaran20 Bab 20 Mami, Papi, dan Mayla21 Bab 21 Keduanya Keras Kepala22 Bab 22 Papi Mengalah23 Bab 23 Salah Mengenali24 Bab 24 Berusaha Menghapus Kesal Nona Kirana25 Bab 25 Nah Loh Mulai Cemburu26 Bab 26 Kekasih Rasa Istri27 Bab 27 Peraturan Ala Suami28 Bab 28 Menyesal Terperangkap Cinta29 Bab 29 Maryam bertemu Sang Anak30 Bab 30 Ish, Papi Minta Dimanja Mami31 Bab 31 Gagal Membohongi Papi32 Bab 32 Ancaman Bastian33 Bab 33 Mayla Kena Tampek34 Bab 34 Edgar Turun Tangan35 Bab 35 Hiburan Untuk Bastian36 Bab 36 Menemani Mami Belanja37 Bab 37 Tuan Presdir Terpapar Campak38 Bab 38 Menohok Chloe Bianco39 Bab 39 Nona Menghilang, Tuan Muda Kelimpungan40 Bab 40 Saling Mengungkapkan Kekesalan41 Bab 41 Masa Lalu Tuan dan Nona42 Bab 42 Kembali Ke Austin Hospital43 Bab 43 Lita Mengalami Kebangkrutan44 Bab 44 Pertemuan Panas45 Bab 45 Rahasia Tuan Presdir Dibuka Elda46 Bab 46 Isyarat Tuhan Ke Rasta47 Bab 47 Hubungan Rahasia Adik Tuan Presdir48 Bab 48 Dipancing Untuk Mengaku49 Bab 49 Belanja Di Sogo Jongkok Demi Istri50 Bab 50 Peringatan Keras Untuk Lita51 Bab 51 Belaian Nona Meluruhkan Kekesalan52 Bab 52 Hayu, Pada Bermalam Pengantin53 Bab 53 Nona Bianco Bikin Keributan54 Bab 54 Kebenaran Yang Dikubur Puluhan Tahun55 Bab 55 Maryam Memaksa Kirana56 Bab 56 Kebenaran Itu Pahit57 Bab 57 Resiko Yang Harus Ditanggung58 Bab 58 Maryam Mengecewakan Sang Suami59 Bab 59 Melanjutkan Pengobatan Di Rumah60 Bab 60 Pertama Kali Meminta61 Bab 61 Mengabulkan Permintaan Kirana62 Bab 62 Merusak Suasana Berbelanja