icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikah Akibat Salah Culik

Bab 3 Penyesalan Yang Terlambat

Jumlah Kata:1710    |    Dirilis Pada: 19/07/2023

Kirana saat ini tengah ditangani dokter. Wajah pria ini terlihat sangat cemas berbaur penyesalan dik

aat Kirana mengalami luka di permukaan liang oase tersebut segera saja dibawa ke rumah sakit untuk diselama

s yang dibawa orang-orang suruhannya atas perintah sang atasan. Hatinya berharap sang gadis bisa

mbuhkan dengan ketulusan si pemerkosa menyesali merusaknya. Namun apakah bisa Rasta yang di masa lalu terluka akibat Lita berse

ar pandangannya ke arah bilik, lant

as dendam, "Idiot sangat orang-orang suruhanku!" dirutuki pula orang-orang yang menculik Kirana, "Tuhanku

ini mendekati

kekesalannya ke sang asisten. "Kan saya sudah mengatakan ada tanda lahir di salah satu lengan Chloe! Gadis di dalam bilik ini tid

a lahir tersebut, sudah pula hal itu disampaikan ke orang-orang suruha

sambil mendengus kesal. Dia pun kini berkacak pinggang, sesekali satu tangannya mengusap

ingin berbuat kejam untuk membalas sakit hatinya ke si

s lebih ke

gadis itu?" ditanya si asisten yang di

k IGD menangani sang gadis? "Apa anda mau mendengar laporan saya mengenai

jang yang terletak di sebelah kanan bilik-bilik pasien. Vian se

at." Terdengar suara sang presdir minta

tahun, berstatus lajang, bertempat tinggal di Gang Asem Jawa RT:007 RW:05, Condet-Jak

esuai dengan kecantikan dirinya." Ujarnya memuji orangtua sang nona yang bagus memberi nama. Lantas menghela napas, "Ha

ari ini sudah tidak l

maksu

a bicara dengan HRD manager, beliau mengat

ar ini, "Dengan alasan ap

k memberikan

dirusaknya baru kehilangan pekerjaan. Dia pun merasa pasti hati si nona

ua

ra setelah ditegur Vian, "Nona itu mengemudika

ar t

Jakjol Company at

menemukan STNK dan BPKB motor te

h penuh sesal. Dia memang memerintahkan menghancurkan kendaraan yang dipakai Chloe, tapi tidak menyangka malah meru

sudah terjadi, hanya bisa m

uara si bos, "Lanta

tuan. Karena saat orang-orang kita menciduk nona K

emang memerintahkan agar kendaraan yang sudah dihan

ahui di mana motor itu,

as kamu belikan satu motor matic yang serupa keluara

tu kan tercantum di BPKB dan STNK punya nona Kirana. Lantas jug

orang-orangnya, "Ya sudah kalau begitu, kamu kirim orang-orang itu keluar kota di ujung Indonesia ini!" diperintahkan agar si asisten mengirim orang-orang te

k, t

ik Kirana kelua

si dokter, "Apa ada keluarga no

era berdiri dan bergega

ya keluarganya." Dia mengak

ganya? Suami

ira suami sang nona? Lantas apa si dokter buta huruf, karena pasti dalam lembaran status medis

memberi ja

nona, agar tidak diketahui dia yang membuat sang gadis babak belur. "Gimana keadaann

sini." Sahut dokter Mahmud, "Maaf, apa yang sebenarnya terjad

nat diberi pertanyaan tersebut. Vian yang bers

er Mahmud me

um agar Vian asisten saya membawanya ke paman saya yang petugas k

irana adalah urusan keluarga, "Saya segera

ministrasi kamar itu. Minta kamar VVIP untuk istr

nemui nyonya." Dia minta si bos menemui Kirana, agar kebo

setia ini, "dok, saya bisa menemui istri

ang dokter me

n terima kasih, lantas bergegas masuk k

rhiaskan beberapa red border line berbubuhkan obat luka. Di lubang hidung si gadis

ini. Pelan dia duduk di kursi menghadap sang

ecantikannya begitu alami, bukan dempulan make up.' Imbuhnya merasa kecantikan yang ada begitu alami, 'Maafkan aku.' Bisiknya dengan nada p

penuh penyesalan karena merusak si gadis. Lantas jika ini diketahui Bastian sang kakek, dia pasti kena

t Rasta. Pria ini spontan saja mengulurkan satu tangan untuk me

t Rasta dihadapannya. Maniknya terbelalak sebab masih menginga

gar jeritannya yang penuh ke

bingungan karena teringat pula bagaimana

nerkamnya, "Akh!" dia pun segera bangun sambil mengibaskan tangan untuk menyingkirkan tangan tuan presdir yang tad

ng datang terlambat, lantas sifat pria ini pun

egera ke dalam bilik, lantas menemukan Kirana h

beliau memanggil sang nona dengan nyonya, "Anda tenanglah!" diminta si gadis untuk tenang, "Beliau ini tuan Rasta

ahan, "Dia bukan suami aku! Dia pria tidak waras yang sembarangan menganiaya dan memperko

aling berpandangan, harus melakukan apa karena

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kebuntuan Jalan2 Bab 2 Salah Sasaran3 Bab 3 Penyesalan Yang Terlambat4 Bab 4 Memiliki Harga Diri Tinggi5 Bab 5 Dewa Penolong6 Bab 6 Jebakan7 Bab 7 Tuan Presdir Tergoda8 Bab 8 Bidadari Cilik9 Bab 9 Ini Maminya Mayla10 Bab 10 Ada Yang Cemburu11 Bab 11 Menemplak Sang Dokter12 Bab 12 Kasih Sayang Yang Menyentuh13 Bab 13 Menyenangkan Putri Tuan Presdir14 Bab 14 Bahaya Menghampiri15 Bab 15 Akhir Dari Bahaya16 Bab 16 Dukungan Sang Opa17 Bab 17 Membesuk Calon Mertua18 Bab 18 Obat Penyembuh19 Bab 19 Pertengkaran20 Bab 20 Mami, Papi, dan Mayla21 Bab 21 Keduanya Keras Kepala22 Bab 22 Papi Mengalah23 Bab 23 Salah Mengenali24 Bab 24 Berusaha Menghapus Kesal Nona Kirana25 Bab 25 Nah Loh Mulai Cemburu26 Bab 26 Kekasih Rasa Istri27 Bab 27 Peraturan Ala Suami28 Bab 28 Menyesal Terperangkap Cinta29 Bab 29 Maryam bertemu Sang Anak30 Bab 30 Ish, Papi Minta Dimanja Mami31 Bab 31 Gagal Membohongi Papi32 Bab 32 Ancaman Bastian33 Bab 33 Mayla Kena Tampek34 Bab 34 Edgar Turun Tangan35 Bab 35 Hiburan Untuk Bastian36 Bab 36 Menemani Mami Belanja37 Bab 37 Tuan Presdir Terpapar Campak38 Bab 38 Menohok Chloe Bianco39 Bab 39 Nona Menghilang, Tuan Muda Kelimpungan40 Bab 40 Saling Mengungkapkan Kekesalan41 Bab 41 Masa Lalu Tuan dan Nona42 Bab 42 Kembali Ke Austin Hospital43 Bab 43 Lita Mengalami Kebangkrutan44 Bab 44 Pertemuan Panas45 Bab 45 Rahasia Tuan Presdir Dibuka Elda46 Bab 46 Isyarat Tuhan Ke Rasta47 Bab 47 Hubungan Rahasia Adik Tuan Presdir48 Bab 48 Dipancing Untuk Mengaku49 Bab 49 Belanja Di Sogo Jongkok Demi Istri50 Bab 50 Peringatan Keras Untuk Lita51 Bab 51 Belaian Nona Meluruhkan Kekesalan52 Bab 52 Hayu, Pada Bermalam Pengantin53 Bab 53 Nona Bianco Bikin Keributan54 Bab 54 Kebenaran Yang Dikubur Puluhan Tahun55 Bab 55 Maryam Memaksa Kirana56 Bab 56 Kebenaran Itu Pahit57 Bab 57 Resiko Yang Harus Ditanggung58 Bab 58 Maryam Mengecewakan Sang Suami59 Bab 59 Melanjutkan Pengobatan Di Rumah60 Bab 60 Pertama Kali Meminta61 Bab 61 Mengabulkan Permintaan Kirana62 Bab 62 Merusak Suasana Berbelanja