icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SEBUAH PENGAKUAN

Bab 3 Rasa Yang Tersisa

Jumlah Kata:1304    |    Dirilis Pada: 17/07/2023

kelindan di pikiranku. Pertemuanku dengannya hanya menyisakan rasa kecewa

setelah itu baru aku akan mencari apartemen di sekitar kampus. Aku tetap menyibukkan diri, berharap dapat melupakan peristiwa sem

kemana aku harus mencarinya? Apakah ibu mengetahui tentang semua ini? Entah mengapa aku merasa ibu telah me

aruhkan kesehatan ibu. Ibu telah merapuh, aku terlalu takut beliau nantinya akan tumba

tu saja. Akhirnya aku memutuskan untuk menghub

ualaikum

, dari seberang sana, sebuah kelembuta

temen mas?" tany

oakan mas ya," ucapku se

aru check out. Semoga hari ini aku dapat apa

u juga berha

amu memikirka

ja aku kepiki

mas kangen te

ah...," ucap Hanin di

ya mas nggak boleh kang

seberang sana membuatku membayangkan pipin

ibu? Apa ibu sehat?" tanya

h semakin membaik. Apa m

mas bicara seb

entar ya aku akan

n percakapan kami pun terhenti. Sampai kemudian aku

alau disana sekarang musim dingin, kamu jaga kesehatan y

atanya yang dengan jelas menyira

sedia banyak baju

an kata-kata yang tepat agar ibu b

dalam waktu yang lama, seperti sekar

ghela nafasnya sesaat, sepertinya ia sangat berat membica

at setelah kamu lahir dulu,

h lama

membuatku disergap

jawab ibu

, apakah ibu meminta ag

a..

mana ayah m

ia tetap pergi lagi

ata-katanya, kalimatnya dibiarkan

h itu a

menarik nafasnya, kali i

ayahmu tak pe

lah yang menyuruhnya pergi. Aku ingin mendapatkan kebenaran lew

ng menyuruh ayah pergi?"

u tahu nak? Kamu tak pernah me

ibu. Aku menjadi bersalah padanya, ras

h meninggal?" Aku tetap tak ku

ang, ibu tidak pernah tahu penyebab pasti kematian ayahmu. Bahkan jenazahn

lutku dengan hati yang berkecamuk rasa tak puas atas penjelasannya. Ucapan ibu yang t

au ternyata ay

diam, dengan sabar aku m

n tak bisa sama seperti dulu. Karena mungkin i

berbeda itu adalah tentunya pilihan yang telah dijala

ta dihati ibu untuk ayah?"

ta..

ibu mende

dan ayah untukmu, dulu. Tapi kini jika seandainya aya

Aku menjadi kelabakan karenanya, apalagi setelah H

an pada ibu, kenapa ibu

kan ibu, sampaikan pu

menceritakannya padamu. Ibu hanya ingin tahu satu hal bahwa ayahmu selalu mencintaimu, segalanya akan ia korbankan untukmu. Dia adal

a-tanya, apakah mungkin ayah dan ibuku masih sali

mui Patricia? Aku masih dihinggapi keraguan sampai suara Hanin dise

ng mencantumkan sebuah alamat dari sebuah tempat di salah satu sudut Fifth Avenue. Aku masih tak mengert

patnya mendapatkan apartemen yang nyaman karena Hanin berencana untuk menyusulku. Sementara ibu akan ditemani o

orang adalah masa yang cukup lama, apalagi jika harus dilewati sendirian. Mungkin be

. Aku akan mendatangi apartemen yang telah direkomendasikan salah seoran

esananku yang ternyata belum datang. Di saat aku menunggu mendadak netraku menangkap sosok Patric

ku segera menarik pandanganku dari sosoknya. Penampilannya selalu membuatku muak. Sampai saa

si yang kupesan telah tiba di depanku. Aku bergegas meng

ya yang semakin menjauh, dengan hati yang digayuti tanya. Apakah masih ada sisa cinta di hati ibuku bila melihat sosok ayah dari putranya telah

**

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Sebuah Pengakuan2 Bab 2 Patricia3 Bab 3 Rasa Yang Tersisa4 Bab 4 Benang Merah5 Bab 5 Sebuah Pembenaran6 Bab 6 Pelik7 Bab 7 Ketika Harapan Tak Sejalan Dengan Kenyataan8 Bab 8 Hadiah Paling Mahal9 Bab 9 Belum Terbiasa10 Bab 10 Melepas Kerinduan11 Bab 11 Hadirnya Patricia12 Bab 12 Keputusan Patricia13 Bab 13 Kerumitan Patricia14 Bab 14 Pusaran Dilema15 Bab 15 Desakan Patricia16 Bab 16 Kecemburuan Hanin17 Bab 17 Kepergian Hanin18 Bab 18 Kekhawatiran Bagas19 Bab 19 Ada Apa Dengan Hanin 20 Bab 20 Mengajak Hanin Pulang21 Bab 21 Menemui Patricia22 Bab 22 Sisi Liar Patricia23 Bab 23 Berat Untuk Mempertemukan24 Bab 24 Kelepasan Bicara25 Bab 25 Kedatangan Patricia26 Bab 26 Pertemuan Dengan Patricia27 Bab 27 Tak Pernah Menyesali28 Bab 28 Sebuah Syarat29 Bab 29 Sebuah Kesempatan30 Bab 30 Desakan Patricia31 Bab 31 Meragukan Patricia32 Bab 32 Keinginan Terbesar33 Bab 33 Tak Ada Yang Bisa Dilakukan Lagi34 Bab 34 Lebih Dekat Dari Sekedar Pacar35 Bab 35 Meminta Melupakan36 Bab 36 Mencari Pembenaran Sendiri37 Bab 37 Emosi Xavier38 Bab 38 Kunjungan Dari Molly39 Bab 39 Menemui Patricia40 Bab 40 Keinginan Yang Tak Mungkin41 Bab 41 Kegilaan Xavier42 Bab 42 Saat Persalinan43 Bab 43 Sebuah Rencana44 Bab 44 Kedatangan Mertua45 Bab 45 Kehadiran Mertua46 Bab 46 Kehadiran Patricia Yang Tidak Terduga47 Bab 47 Ulah Patricia48 Bab 48 Mendatangkan Ibu49 Bab 49 Rindu Yang Keliru50 Bab 50 Pertemuan Antar Besan51 Bab 51 Rencana52 Bab 52 Rindu Yang Menyakitkan53 Bab 53 Perdebatan Yang Tidak Berguna54 Bab 54 Jalan Yang Berbeda55 Bab 55 Saat Semuanya Terbongkar56 Bab 56 Harus Diakhiri57 Bab 57 Syarat Dari Patricia58 Bab 58 Memenuhi Syarat Dari Patricia59 Bab 59 Opsi Lain60 Bab 60 Kedatangan Molly61 Bab 61 Kabar Tentang Patricia62 Bab 62 Tujuan Yang Lain63 Bab 63 Detik Terakhir64 Bab 64 Tersiksa Oleh Rasa Cinta