icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SEBUAH PENGAKUAN

Bab 2 Patricia

Jumlah Kata:1080    |    Dirilis Pada: 17/07/2023

tas meja. Sebelum mengambil ia menawarkannya padaku namun aku segera menolak. Ia mengangka

membuka percakapan seraya menghisap rokoknya dalam-dalam dan m

emaskulinan disana. Aku tak mendapati sedikitpun sisa kejantan

nya menguar ke seluruh penjuru ruan

enatapku?" tanyanya

jengah denga

pa yang sedang aku pik

a lentik itu termangu sesaat

an aku harap kamu bisa

bilang,

g tersenyum s

ebenarnya lelaki. Tapi kini apa yang kudapati, sangat bertentangan dengan semua

tol brandy lalu ia tuangkan ke dalam gelas. Ia menawarkan gelas itu padaku, tent

adalah sosok lelaki sholih yang selalu menjal

i terseny

asakan diri denga

k oleh hantaman kesedihan. Aku semakin teringat pada ibuku, wanita mulia yang telah mengaja

engatakan aku harus membiasakan diri? Selama ini aku dibesarkan dengan kisah-kisah hebat tentang ayahk

b, sampai saat inipun aku m

an aku dengan jerih payahnya sendiri, ibu adalah sosok sederhana y

gsung terdiam, matany

n bahwa ayahku telah tiada, karena memang kenyataa

kenapa kamu mencariku, jika k

batinku yang lain tak membenarkan sikap kerasku padanya. Bagaimanapun keadaa

nyanya sedikit melunak sera

ih peduli?" s

desah resah. Raut mu

ibumu? Jadi apakah aku salah jika sampai kini aku t

elisah dan ketidak berdayaan dalam menghadapi kenyataan yang tak

n ia sudah terlalu lelah berjuang sendiri

s menatap

mencintai ibu lalu

mbisu dan men

u aku bilang bahwa ibumulah

menyeringai

aku untuk me

ng membuat aku mengambil pili

mencari pembenaran at

an tanggung jawabmu sebagai se

a dengan tatap

dukan segalanya dalam sujud panjangnya dipenghujung malam. Sedangkan kamu malah memilih menjadi seperti ini. Apaka

nis dan ia membal

ku Pat," ucapnya datar sembari ia sesap lagi brandyn

padanya, perasaank

an jemari yang nampak gemetar sebelum kemudian menekannya kasar diatas asbak kac

at. Kali ini aku berjanji aku akan menjadi seorang sahabat yang baik," tawar

an kebisuan kami diusik oleh kedatangan seorang lelaki muda keturunan hispanik yang deng

nya apalagi saat pria itu mendekatinya

jadi resah saat melihat tatapanku. Aku tahu ia

tangan tamu!" seru lelaki yang

ndonesia," ucap Patricia

avier," ucapnya seraya men

enggan untuk sekedar berbasa basi. Aku memilih bangkit dari duduk

enginap

wab malah men

umohon temui aku disini," pintanya sembari menyer

icia yang lain datang. Mereka dengan dandanannya yang seronok menyapaku dan mengajakku untuk bergabung dalam

*

ng terlihat semarak dengan warna warni lampu disko. Dari kejauhan aku melihat siluet orang-orang bergerak dan menari memeriahkan pesta. Hatiku remuk redam menyaksikan semua itu. Gigiku bergemelatu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Sebuah Pengakuan2 Bab 2 Patricia3 Bab 3 Rasa Yang Tersisa4 Bab 4 Benang Merah5 Bab 5 Sebuah Pembenaran6 Bab 6 Pelik7 Bab 7 Ketika Harapan Tak Sejalan Dengan Kenyataan8 Bab 8 Hadiah Paling Mahal9 Bab 9 Belum Terbiasa10 Bab 10 Melepas Kerinduan11 Bab 11 Hadirnya Patricia12 Bab 12 Keputusan Patricia13 Bab 13 Kerumitan Patricia14 Bab 14 Pusaran Dilema15 Bab 15 Desakan Patricia16 Bab 16 Kecemburuan Hanin17 Bab 17 Kepergian Hanin18 Bab 18 Kekhawatiran Bagas19 Bab 19 Ada Apa Dengan Hanin 20 Bab 20 Mengajak Hanin Pulang21 Bab 21 Menemui Patricia22 Bab 22 Sisi Liar Patricia23 Bab 23 Berat Untuk Mempertemukan24 Bab 24 Kelepasan Bicara25 Bab 25 Kedatangan Patricia26 Bab 26 Pertemuan Dengan Patricia27 Bab 27 Tak Pernah Menyesali28 Bab 28 Sebuah Syarat29 Bab 29 Sebuah Kesempatan30 Bab 30 Desakan Patricia31 Bab 31 Meragukan Patricia32 Bab 32 Keinginan Terbesar33 Bab 33 Tak Ada Yang Bisa Dilakukan Lagi34 Bab 34 Lebih Dekat Dari Sekedar Pacar35 Bab 35 Meminta Melupakan36 Bab 36 Mencari Pembenaran Sendiri37 Bab 37 Emosi Xavier38 Bab 38 Kunjungan Dari Molly39 Bab 39 Menemui Patricia40 Bab 40 Keinginan Yang Tak Mungkin41 Bab 41 Kegilaan Xavier42 Bab 42 Saat Persalinan43 Bab 43 Sebuah Rencana44 Bab 44 Kedatangan Mertua45 Bab 45 Kehadiran Mertua46 Bab 46 Kehadiran Patricia Yang Tidak Terduga47 Bab 47 Ulah Patricia48 Bab 48 Mendatangkan Ibu49 Bab 49 Rindu Yang Keliru50 Bab 50 Pertemuan Antar Besan51 Bab 51 Rencana52 Bab 52 Rindu Yang Menyakitkan53 Bab 53 Perdebatan Yang Tidak Berguna54 Bab 54 Jalan Yang Berbeda55 Bab 55 Saat Semuanya Terbongkar56 Bab 56 Harus Diakhiri57 Bab 57 Syarat Dari Patricia58 Bab 58 Memenuhi Syarat Dari Patricia59 Bab 59 Opsi Lain60 Bab 60 Kedatangan Molly61 Bab 61 Kabar Tentang Patricia62 Bab 62 Tujuan Yang Lain63 Bab 63 Detik Terakhir64 Bab 64 Tersiksa Oleh Rasa Cinta