Rumah Tanpa Buah Hati
rt
rapa kali ia berusaha menepis rasa curiga, yang sem
miliki sperma yang cukup bagus. Alice membatin dalam hatinya. Seraya me
engejutkan dirinya, dan telah
bur kerja. Lihat nih, rumah berantakan kaya gini tapi kamu
ce segera menghampiri d
menyahut. Akhirnya ibu langsung masuk saja." Mariam men
event, jadi harus benar-benar dipersiapkan dengan matang
iam langsung duduk di sofa pija
iam, yang kemudian memejamkan matanya sesaat sebelum akhir
wong mikirin kerjaan terus, bukan mikirin gim
pan sang ibu mertua. Bahkan, ia selalu mempersiapkan teling
dengar omongan tetangga di rumah. Lihat kakaknya Bara, baru nikah tiga tahun saja, sudah pun
bisa punya anak dua dalam waktu tiga tahun pernikahan. Alic
dengar." Mariam membuka matanya d
kan di minum tehnya." Alice kembali
i terpejam usai mengatakan hal tersebut. Hatinya selalu kesal dengan
gi?" tanya Mariam selang
ap layar laptopnya langsung me
ata do
uh hadir juga da
an bukan dia yang hamil?!" Mar
diperiksa, Bu. Bukan salah satu saja." Alice menimpali pertanyaa
minta ditemani ke dokter. Dasar manja!" ce
eski dalam hatinya selalu terasa sakit, setiap habis mend
Dia seorang janda, baru punya anak berusia lima tahun. Cantik, pekerja kantoran, dan yang pasti bisa memberik
ari laptop. Tubuhnya tiba-tiba terasa sangat sesak dan tak berdaya, bagaikan
gar ia terlihat baik-baik saja meskipun dicaci dan dihina seperti
egera berlari menuju kamarnya, mengabaikan ter
pikir aku gak malu apa, setiap arisan pada menanyakan kondisinya!
ngan Indah beberapa waktu lalu. Senyum menghiasi bibir
dah hamil belum istrinya?" Indah bertanya
dah ke dokter manapun dan belum membuahkan hasil juga." Maria
dokter bi
, tetap saja belum dikaruniai anak. Aku jadi pusing dan mal
a menikah dengan putrinya Indah. Tapi apa daya,
h, pasti sekarang udah bahagia hidupny
ng." Mariam kembali menambahkan ucapannya. Ia ingin melihat
ahun lalu. Suaminya ketahuan berselingkuh dan telah mempunyai anak dari selingkuhan
ah dengan Barana, pasti tidak akan mengalami hal seper
ebelum akhirnya ia memiliki se
bercerai dengan istrinya, cukup jadikan Sarah istri kedua. Bagaima
ali dan berkata, "Tapi kita jangan tergesa-gesa dulu, Ndah. Beri waktu pada mereka untuk sa
ereka berdua kemudian tertawa lepas, membayang
enjadi penuh curiga kepada suaminya. Terlebih jika Barana tidak member
yang ia alami. Tak ada tempat baginya untuk
orang lain. Alhasil ia pun menghabiskan waktu