Rumah Tanpa Buah Hati
rt
r man
, manakala mendengar ucapan M
Seolah memohon bantuan dan juga pembelaa
nakala melihat Barana tidak bereaksi sedikit
kalian sudah tujuh tahun. Lah ini, satu orang anak pun belum juga
enahan emosi manakala menatap wajah Alice y
kau jadi menikah dengannya, takkan malu aku melihat rumah tangga kalian ini." Wanita paruh baya itu pun
Alice berkata dengan nada lirih dan mena
nyaman untuk dia kunjungi itu, malah membuat dirinya me
kah menuju kamar sang ibu. Tampak terdengar ia tengah berpa
rumah ibu." Alice berbicara dengan nada sedikit te
ntas di jalanan ibu kota yang cukup lengang. Berulang kali ia
lihat diriku? Kesempurnaan seorang wanita yang hanya terlihat dari posisinya memberikan seorang ket
hanya perempuan yang di salahkan, manakala tidak dapat memiliki seorang anak." Sua
ian berkata, "Maksudmu apa bicara seperti itu? Kamu menuduh aku yang mandul gitu? Tidak hanya dirimu saja
tak. Wajahnya memanas, dan membuat kedua
i berpikir jika aku yan
adi kita tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bisa langsung diberikan solusinya." Alice menatap w
limpahkan kekuranganmu, dengan menyuruhku ke sana! Pikirkan saja bagaimana caranya agar kau bisa hamil!" Dengan penuh emosi Barana pu
kemarahannya, jika Alice mengajaknya unt
Meskipun hanya seorang dokter umum, namun sahabatnya it
a tersebut. Ia pun sejak saat itu mulai menabungkan sebagia
ter bersama-sama, pria itu malah menolaknya. Bahkan tak
e dokter kandungan.Hal itu merupakan jalan satu-sat
ke rumah selama beberapa hari dan pulang ke rumah Mariam. Hi
a ke dokter kandungan. Meski hanya untuk m
bulan k
kamu ada meeting hari ini?" Alice membangunk
bali membangunkan de
mm
udah pukul
ng terdengar serak, me
mi tubuh Alice dengan lembut dan berbisik, "Hamil ya, Sayang. Tu
pun memeluk erat tubuh Barana dan akhirnya me
emangat menjalani aktivitasnya di kantor. Senyum
lengkan kepala mereka. Seolah paham dengan apa yang
an tubuh tinggi semampai. Senyuman selalu mengh
gganya yang belum juga diberikan seorang anak. Bahkan tak jarang dari me
a, ia mendatangi dokter-dokter tersebut dan hasilny
ahabatnya saat kuliah dan merekomendasika
ic
pa
a salah satu rekan kerjanya
mben nanyain?" Alice dengan santai m
a mau ne
Senyum manis yang dapat meluluhkan hati siapapun
ak jadi kesel sama mas Bara." Kania kemba
edikit terhibur jika berada di kantor. Sebab hanya di kantor saja, i
ia kembali
lagi,
as Bara yang mandul." Kania berkata dengan nada b