MENJADI BUDAK NAFSU TUAN YUAN
n pengganti Rio. Hari ini, a
ng lalu asistennya Yuan mengundurkan diri, dan se
ayah,
im. Dia sudah
berjalan di lobby, dia me
Hani dengan
an di tangan, menoleh dan terseny
erlihat tulus. "Apa kabar? Aku ngga
mu gimana? Apa kabar?" ja
jawab Hani, senyum ma
mun, di sudut ruangan, Yuan melihat pemandangan tersebut dengan rahang
rusan pekerjaan yang harus dibahas di ruangan saya sekarang,"
Hani, sedikit gugup melihat
kan tangannya. "Pagi, Tuan Yuan
ng, Maxim. Saya harap Anda bisa segera menyesuaikan diri dengan li
Yuan berbalik menghadap Hani, ekspres
i?" tanyanya dengan suara
dia kan teman lama," jawabencengkram mulut Hani dengan kasar, mem
a, tapi cengkeraman Yuan membuatnya sulit. "
dengan suara dingin, "Kamu tidak boleh teb
nggenang di matanya. Yuan akhirnya melepaskan
u dekat-dekat dengan Maxim
," bisik Hani, men
kan emosinya. "Sekarang, pergi dan kembali
usaha menahan air mata yang hampir tumpah. Saa
Kamu terlihat pucat," tany
anya sedikit pusing," jawab H
au bantuan, jangan ragu bilang
perhatian padanya. Perhatian dari Maxim membuatnya merasa nyaman,
xim, mak
t bahwa Maxim adalah mantan pacar Hani. Yuan memperhatikan seti
ari interaksi dengan Maxim, meskipun hatin
*
mau makan siang bareng? Aku tahu tempat makan enak di dekat s
n itu, tetapi dia ingat ancaman Yuan. Bola matany
n. Mungkin lain kali." Terpaksa
ncoba tersenyum. "Oh, baiklah
alan pergi dengan kecewa. Tapi dia tahu, men
ati Hani. "Kita makan siang bare
alam mobil terasa tegang. Yuan menatap jalan dengan tatapan kosong, sementara
ara dengan Maxim?" tanya Hani akhir
belum kembali menatap jalan.
aku nggak akan biarkan
aku bukan milikmu. Aku hanya - " Hani mengigit bibirnya, da
! Kamu menurut saja! Kamu tidak boleh dekat dengan pria manapun selain aku! Dan kamu boleh dekat
yang rumit. Ketika mereka sampai di rumah, Hani segera
ang di rumah. Ia memerintahkan pel
sama sekali tidak peduli dengan perasaan Hani,
dukan kehidupan normal tanpa rasa takut. Tapi dia juga tahu, selama di
elumnya aku tidak pernah seperti ini. Aku juga t
ah dia timbulkan. Dengan pikiran yang kacau, Yuan akhirnya memutuska
il Hani sambil menge
, ia beranjak kemudi
" tanya Hani t
ap, ayo kita makan
awab Hani, ia menolak mak
n Hani, selama ayan dan ibunya berada di Lond
Hani menuruti ajaka
uan mendorong Hani sampai tub
an, jan
etap mencumbu leher Hani, kedua tangannya
igit bibirnya, bahkan
m," bisik Yuan, padahal Hani
a. Yuan tersenyum nakal, ia benar-b