His First Love
meskipun mereka agak ragu meninggalkanku sendirian. Ya, diruangan ini aku untuk pertama kalinya mencoba merendahkan diriku dan mengajak suamiku
ia dengan ekspresi muka dingin khasnya membuka lebar-lebar ruang makan yang sudah aku te
an aku tidak bergeming sama sekali, kepalaku agaknya berat untuk sekadar kugerakan melirik kebelakang dan menyapa kehadirannya meskipun faktanya akulah yang
u sebagai penghuni rumah yang tidak diinginkan diked
tu dari suamiku sendiri," balasku ringan. Tatap mataku tegas padanya dan dia pun sama. Sesungguhnya ini buka
ngecewakan kupikir kau adalah wanita terhormat meng
perti seorang pria gila dimataku. Ya, pria yang terbakar cemburu buta yang sedang mengeluh pada kekasihnya. Tetapi mana bisa ilusi itu aku percayai? sejak awal pria ini hanya terpa
simu itu?" kata-katanya memprovokasi. Ketenanganku mulai robek hingga titik dimana aku tidak bisa lagi bersabar menghadapi kata-katanya yang malah makin tidak karuan. Aku t
rakan omong kosong seperti ini," Dan tepatnya niat awalku mengundangnya seketika hancur lebur. Aku bahkan tidak yakin apa y
rlu berpikir jika sesaat yang lalu d
lagi karena aku tidak kunjung mendapatkan apa yang aku tunggu dari Zhepyr. Tanpa
Pria itu lalu duduk di meja sebrang. Jarak yang terlampau jauh untuk status kami yang terlampau dekat. Aku tertawa pula menanggapi perkataan pria
kesan membuat segalanya tidak serius. Aku rasa sekali lagi aku membuat hubungan kami semakin memburuk. Dia tidak bisa memaham
ng kau ujarkan barusan, Jika kau tidak punya waktu
an sialan yang berusaha untuk menekanku dari segala arah. Meskipun fakta bahwa aku dahulu adalah mantan seorang putri. Tidak ada yang peduli soal status itu bahka
diabaikan oleh suamiku sendiri. Beserta kabar perselingkuhan Zhepyr yang menyebar layaknya api membakar kayu bakar. Tentu dari semua hal
u yang kutempati. Aku sama sekali tidak menemukan keramah tamahan yang biasa aku dapatkan ketika aku masih berada diistana meskipun aku t
einginanku untuk bunuh diri dan semacamnya.Selama tiga tahun pula aku yang benar-benar naif diperlakukan buruk sekaligus diabaikan oleh pria yang adalah suamiku sendiri. Pria yang kupikir dahulu sebagai
ng tidak kompeten dan tidak becus beradaptasi dengan kondisi baru? hah.. Aku sudah tahu, kau yang memang t
ua bukunya memutih. Sering sekali kudapati kalimat itu, mereka dirumah ini juga seenaknya menjustifi
gaku hanya kuanggap sebagai sebuah omong kosong belaka. Pria itu tiba-tiba menatapku dengan c
katanya secara tegas menolak. Apa setelah memberikanku tuduhan s
an sebagainya?" kataku yang seolah-olah menyadari sesuatu dari suara Zhepyr yang merendah. Pria itu lalu tiba-tiba memasang senyumanny
? beginikah caramu untuk menyembunyikan kejahatan? kau selalu membawa orang lain dalam pembicaraan kita?" Imbuhnya yang tiba-tiba saja terpancing ketika aku membawa kata perempuan itu dalam pe
ran. Apalagi yang perlu aku maklumi? Aku sudah lelah berpura-pura bodoh dan tidak tahu. Untuk apa dia menikahi aku bila didalam hatinya ada per
kejam Davira!" Akhirnya namaku dan nama perempuan itu terselip dari bibirnya s
berlangsung selama hampir setahun. Perempuan yang aku ketahui memiliki kasta yang bahkan tidak jelas. Perempuan itu terlalu mengganggu dan dia ba
a untuk memahamiku," sahutku. Tuduhan yang dia lontarkan sudah semakin tidak masuk akal. Semu
nya tanpa ampun.Aku tanpa sadar menggigit bibirku sendiri
ia tidak akan mengerti. Sadar akan hal itu aku memilih untuk menyerah. Tidak ada gunanya lagi bagiku untuk be
sambil melihatnya dengan mata penuh tantangan. Aku sadar betul bahwa apa yang aku lakukan ini bukanlah manner seorang putri, tapi setidaknya sebuah gertakan yang aku lakukan didepannya cukup membuat pria itu menyaksik
-K
nyi yang bergema keseluruh ruangan. Posisiku saat ini masih tetap berdiri didepannya yang belum berg
an statment yang baru saja dikatakan. Aku sudah tidak lagi memiliki penyesalan. Sebab melepas Zhepyr tidak berarti bahwa aku kehilang
reaksi k
a reaksi
u hanya benar-benar ingin beb
g perlu tumpah untuk seorang pria brengsek macam Zhepyr yang bahkan dengan terang-terangan telah
telah kehilangan topengnya. Malam ini aku meraung. Malam ini aku ingin menghancur leburkan seluruh kekuatanku. Aku perlu berduka untuk pernikahanku yang usai, dan juga rasaku yang harus terpaksa dihilangkan.Aku akan menanggungny
ilantai, terisak. Sudah tidak mampu lag
" Sebab bila aku bertahan maka rasanya akan semakin menyakitkan. Aku tidak bisa memastikan diriku bisa tetap