icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ipar Posesifku

Bab 6 Hari Pertama

Jumlah Kata:1531    |    Dirilis Pada: 03/07/2023

s sebagai pekerja kantoran. Selain itu, juga karena harus bertemu lagi dengan Galang setelah pertemuan tanpa sengaja tempo hari d

dalam," kata Arman sesamp

arin, aku menceritakan semuanya. Perihal aku yang menggunakan kartu identitas lamaku untuk melam

anak kecil harus diante

ja. Nanti akan kubantu mencar

Hanya it

menghidupimu dan Rania," katanya lagi, lirih. Dia ta

n, aku segera turun dari mobi

terulur ketika aku h

lagi,

m berapa?

lang sendiri. Kau juga pasti

r, setelah manajernya yang lama ditarik ke kantor pusat Jakarta enam bulan lalu. Pekerjaan sehari-harinya l

semena-mena. "Kalau kamu pul

endengarkan perkataanku dan selalu saja memutuskan hal yang berkaita

ng akan terjadi hari ini, aku sudah menyiapkan diri. Mungkin aku akan

ngar Galang bicara dengan nada kesal, membuatku menimbang-nimbang akan

pasti akan jadi masalah lagi. Apalagi sekarang juga sudah jam masuk kantor. Ja

ra Pak Wira terd

lahan. "Selamat pagi

Wira menyambutku dengan ramah. Sementara Galang

Galang tanpa basa-basi setelah aku

u. Saya nggak bohong, kok. Status s

k yang memanggil kamu mama?" Galang me

ia selesai bicara!

erja untuknya, sepertinya ia pu

ira kembali memberiku k

ak bohong, kan. Saya ingin menunjukkan kompetensi saya, Pak. Beri saya kesempatan paling tidak satu

tu bulan ini bekerjasama." Ah

ertinya ia masih belum bisa

a satu bulan ini. Lagipula kita sudah

sudah minta chef masak semua menu kita untuk konten socmed. Nanti kalau sudah selesai difoto, makanan itu b

awabku dengan

ira mengepalkan tangan kanan

gangguk lalu melihat Pak Wi

Jatuh cinta? Dia udah punya anak istri, ya!"

di depan Galang. Kutahan-tahan amarahku. Sabar, Nadia, paling j

ibawa-bawa ke kantor. Telat ngantor karena anak

ku lalu pergi dar

ya satu persatu dengan berbagai angle. Aku harus menabung konten p

sudut kafe sambil memainkan gawainya

arus memotret Bapak d

andangannya tidak beralih sedikit

asi goreng di hadapannya. "Maaf, Ba

di atas meja, namun tetap mengikuti

sedikit ke

anan, tapi tidak usah

pak pindah ke sebel

arang sen

kaku begitu. Nah, cakep! Eh-eh senyumn

ku, lantas membanting sendok garpu di atas

difoto-foto, kurang inilah, itulah! Sepanjang saya menjadi model,

alah. Padahal sebenarnya jengkel setengah mati.

kafenya juga, ia pun lantas mengambil kembali sen

oto. Setelah nasi goreng, kuletakkan mie sapi lada hitam di mejanya,

p jendela, duduk sambil makan, memegang makanan di atas piring sambil berdiri lalu berjalan. Andaikan bisa, kusuruh seka

membagi-bagikan makanan ke karyawan, tentu saja aku men

akan yang ma

k fresh, kena debu, di bawa ke ma

gitu saya bagikan

instruksi dari Pak Wira. Setelah memastikan semua kebagian, aku lantas mencari

Wira memilih juru masak. Baru aku hendak meni

n saya

ndongak ke arahnya "Lho, tad

u ini gimana, sih. Attitude pa

menuju dapur. Setelah memesan makanan aku kembali ke meja.

kanan saya?"

tnya. "Apa? Makanan kamu?" tan

a, semua yang ada

kanan ini." Aku menunjuk mie sapi

mati kelaparan. Kamu mau bunuh saya,

as panjang. Akhirnya, kubiarkan saja dia menghabiskan

api kuingat masih ada satu hal lagi yang

f. Bisa minta n

an Galang tertawa, memang ada

lain. Minta fotolah, minta tanda tangan, sampai min

dak sembarang memberi n

ok tenar sekali b

apnya lagi pe

karang. Bahkan saya nggak tahu sama sinetron apa tuh, Aroma Cinta? Emang bagus, ya? Saya m

sontak berubah. "Enak aja! Berani

k, lho!" Heran, sama kafen

u nanti kafe ini terkenal setelah saya posting di sosmed, berarti ketenaran kafe s

bilang sama Pak Wira, minta

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka