Gairah Nakal Ayah Temanku
tuju. Disana Pak Lukman dengan setia menemani Jesika berjalan dari sa
osinya. Dengan demikian kemungkinan laki-laki paruh baya itu akan ilfilterhadap dirinya. Namun sekali lagi, perkiraan Jesika salah. Pak Lukman terli
dan menunjuk sebuah laptop berukuran 14 i
-liat yang lain lagi
an kepalanya. "Bol
senyuman, walaupun jauh di da
inkannya adalah yang paling mahal di kelasnya. Harapan Jesika semog
abis sudah daya dan upaya Jesika. Mungkin hubungan gela
," Pak Lukman kemudian b
Jesika hanya bisa
lkan counter itu. Tak lama setelahnya mereka berdua s
udah dicoba s
ik ke arah Jesika yang terlihat si
Om, tapi mirip-mirip k
eng belum
, makasih ya,
sih cium dulu
mun dia tahu kini semuanya telah terlambat. J
pi sih? Bib
ka menyubit pundak lak
a?" Nada suara Pak Luk
nyetir, kalau
ibir di kasur
ana ya?" ucap
gerak menuju paha sang gadis. Tangan Pak Lukman sedikit kesulitan me
lau Pak Lukman kini memiliki hak untuk melakukannya. Ia sudah mengeluarkan uang dengan no
o gi
h deh
atau boleh cium-
Cium yang lain-lain
Kini giliran Pak Lukma
kesepakatan p
biasa dia datangi bersama gadis-gadis muda lainnya. Teman-teman jauh Felisia dan teman deket Rifk
wa gadis belia yang katanya pacar Rifky itu. Sejauh ini Jesika memang tahu kalau Rif
uga pasti Om Lukman akan membuka
ini adalah ayah kandung dari sahabatnya sendiri. Walaupun mereka tidak memiliki hubungan darah, namun tetap saj
a, ketegangan yang dialami laki-laki itu lebih menjurus ke arah birahi. Di dalam
berguncang-guncang di bawah tubuhnya. Terbayang pula bagaimana hanga
man pura-pura sibuk menyetir mobil dan
egitu indah di malam hari. Hembusan angin laut dan temaram l
dari mobilnya. Mereka kemudian berjalan menuju ke sebuah ged
u masuk mereka langsung disambut ramah oleh seo
kang, biar Om bicara sama pengelolanya dulu." Pa
belakang gedung dan melihat sebuah bungalow kosong. Nomor yang ada di pintu
na di luar. Terdapat sebuah springbed besar lengkap dengan dua buah meja kecil
AC dan sebuah meja rias. Selain itu kamar tersebut juga dilengkapi dengan sebuah kamar
atas sofa. Dia menyalakan siaran televisi, kemudian mengganti channel beberapa kali sa
ngan sua
banget
k di samping Jesika, di